Mantan pengawal BBC, Craig Summers, 52 tahun, mengaku telah membakar mayat
bayi laki-laki berusia 1-2 bulan di tengah tumpukan sampah tak jauh dari rumah
yang disewa kru BBC selama meliput pasca-gempa dan tsunami di Aceh.
Summers mengungkapkan pembakaran mayat bayi itu dalam buku terbarunya
bertajuk Bodyguard: My Life On the Frontline.
“Saat itu kami merasa itu hal termudah dan paling manusiawi yang dilakukan.
Ada seperempat juta orang tewas di sana dan mayoritas tergeletak di dalam
galian tanah yang terbuka,” kata Summers kepada The Mail Ahad 3 Juni 2012.
Hanya satu alasan, kata mantan komandan pasukan Inggris di Falkland dan
Balkan itu, yakni mencegah kru BBC terkena penyakit.
Munculnya tulisan tentang pembakaran mayat bayi dalam buku Summers membuat
BBC tak nyaman. Kepala pemberitaan BCC, Fran Unsworth, serta kepala keamanan
yang juga bekas perwira angkatan bersenjata Inggris, Paul Greeves, dikabarkan
berupaya merayu Summers untuk tidak menerbitkan buku biografinya itu.
Summers menuturkan, peristiwa tersebut berawal saat ia bangun saat subuh
pada 7 Januari 2005. Ketika pintu dibuka, ia kaget melihat mayat seorang bayi
laki-laki diletakkan di tangga pintu masuk.
Bukannya melaporkan peristiwa itu ke aparat setempat, Summers memilih
meletakkan bayi itu ke tempat sampah. Kemudian ia berbalik untuk membawa kotak
dari kayu dan membakar bayi itu.
Ada dua orang yang menyaksikan aksi Summers tersebut, yakni perawat asal
Australia yang disapa Bob yang rumahnya bersebelahan dengan rumah kru BBC serta
produser BBC, Peter Leng. Namun jurnalis BBC, Ben Brown, tidak diketahui secara
pasti apakah menyaksikan hal itu.
“Saya bangga terhadap diri saya dengan pekerjaan saya,” kata Summers, yang
sekarang menjabat kepala keamanan Sky TV, dalam bukunya.
Leng dan Brown menolak mengomentari buku Summers. “Tidak ada yang kami
sampaikan. Kami tidak membahas pembicaraan pribadi. Namun para menajer
terkadang berbicara dengan staf, atau mantan staf, yang menulis buku tentang
BBC, khususnya jika di sana ada isu hukum atau keamanan,” kata juru bicara BBC.