Jumat, 15 Juni 2012

'Tudingan Intoleransi Manuver Basi Yahudi'

Tudingan Intoleransi yang mencoreng Indonesia, khususnya kaum muslim Indonesia di mata dunia, dipastikan hanya sebuah manuver yang dilakukan yahudi dalam menyerang Islam. Respon kaum muslim yang tidak terprovokasi dan “stay cool”, mampu menjadi penangkal efektif dalam merespon tudingan tersebut.


"Itu dagangan lama mereka (yahudi-red), setelah isu terorisme tidak lagi laku,” ungkap ketua Arrahman Quranic Learning Centre, Ustaz Bachtiar Nasir kepada Republika usai mengisi tausiyah di Masjid Al Murobbi, Bandung, Kamis (7/6).

Menurutnya, umat Islam hari ini tidak terlalu merespon reaktif tudingan tersebut. sebab, ungkap Ustaz Bachtiar, hal tersebut murni penilaian parsial dari oknum-oknum yang telah mendustakan agamanya sendiri.

“Barat hari ini telah kalah, setelah melihat akar dan nilai Islam ini kita kuat, terlebih usai gagalnya konser Lady Gaga,” ungkapnya.

Menjadi sebuah analisa yang memungkinkan, isu tersebut merupakan sebuah grand design yang dilakukan musuh Islam, untuk turut serta memasukkan nilai-nilainya dalam sistem hukum Indonesia atas nama Hak Asasi Manusia.

“Apalagi hari ini kita tengah menyiapkan UU Kesetaraan Gender dan Perilaku Beragama, ia akan sumpal beberapa nilai liberalnya ke dalam aturan Indonesia,” tambah Ustaz Bachtiar.