Kamis, 21 Juni 2012

Ribuan Umat Kristen Tolak Pembuatan Embarkasi Haji Di Biak


Ribuan umat Kristen (Protestan dan Katolik) di Kabupaten Biak Numfor, Jumat (8/6) pagi kemarin memadati jalan-jalan utama di kota Biak,  mereka melakukan aksi protes terhadap rencana Pemda Biak Numfor menjadikan Biak sebagai lokasi embarkasi/debarkasi haji Tanah Papua.


Aksi protes yang digalang Persekutuan Gereja-Gereja Biak Numfor itu, memulai star di Kantor Klasis GKI Biak Selatan. Dengan membawa ratusan spanduk bertuliskan protes serta diiringi lagu-lagu bernafaskan Kristen, ribuan massa aksi melakukan long march menuju kantor Departemen Agama, Kantor Bupati dan berakhir di Kantor DPRD Biak Numfor.

Delapan tuntutan massa aksi itu antara lain mengutuk berbagai tindakan kekerasan atau pelarangan yang mengatasnamakan agama terhadap kebebasan beragama di Indonesia. Meminta Pemda Biak untuk segera memberlakukan SK Dua Menteri Peraturan Bersama Menteri Agama Nomor 8 dan Mengdagri Nomor 9 Tahun 2006.

Menertibkan penggunaan pengeras suara di rumah-rumah ibadah karena menggangu kenyamanan dan ketenangan pemeluk agama lainnya.  Menolak tegas kehadiran embarkasi haji di Biak. Memprioritaskan dan menegakkan hak-hak dasar agama Kristen sebagai agama tertua di Biak dalam kebijakan anggaran maupun penempatan pejabat di Pemda Biak Numfor.

Tuntutan umat Kristen Biak ini ditandatangani anggota BP.AM Sinode GKI Wil. III Biak Numfor-Supiori Pdt. Markus Kafiar, SSi.Th. Ketua PGPI Biak Numfor-Supiori Pdt. Ishak Karubaba, S.MTh. Ketua Klasis GKII Teluk Cenderawasih Pdt. John FB. PAH. S.Th. ketua  Wil. GMAHK Biak-Supiori. Pdt. Zulkarnaen OKtovianus. S.Th. Pastor Paroki Santa Maria Biak H.P. Heslok. SCJ dan Ketua PGGBN Biak Numfor Sumertha Ayub.

Di Kantor DPRD Biak Numfor, massa diterima unsur pimpinan serta seluruh anggota DPRD Biak. Massa menyerukan agar DPRD selaku lembaga politik masyarakat Biak Numfor untuk segera mengeksekusi tuntutan umat Kristen tersebut tanpa syarat. Tuntutan umat Kristen itu dibacakan Ketua GBI Teluk Cenderawasih Pdt. Eddy Sawaki yang kemudian diserahkan kepada Ketua DPRD Biak Numfor Nehemia Wospakrik.

Usai menerima tuntan umat kristen, Nehemia Wospakrik mengatakan Kristen bahwa pihaknya akan membicarakan  tuntutan tersebut dalam rapat-rapat DPRD Supiori sebagaimana mekanisme yang diatur dalam DPRD.

“Tuntutan ini kami terima, dan sesuai mekanismen di DPRD, kami akan bicarakan dalam rapat-rapat DPRD, terimakasih karena aksi ini berlangsung aman, tertib dan sopan,” kata Nehemia Wospakrik  singkat di depan ribuan masa aksi.

Usai menyerahkan tuntutan, ribuan masa aksi umat Kristen kemudian melakukan doa bersama dan kembali melakukan long marc menuju kantor klasis GKI Biak Selatan dan kemudian membubarkan diri masing-masing.
 
sumber