Rumah-rumah Muslim Myanmar di Sittwe, Rakhine dibakar oleh kelompok Budha,
buntut dari isu tentang perempuan Budha diperkosa oleh Muslim, dan konflik
Muslim-Budha meluas di seluruh Myanmar. Pemerintah memberlakukan darurat,
akibat konflik yang terus meluas itu.
Myanmar mengumumkan keadaan darurat di negara bagian barat Rakhine, di tengah kekhawatiran kerusuhan lebih lanjut menyusul letusan kekerasan antara Muslim-Budha yang mengakibatkan sejumlah Muslim gugur, ujar seorang pejabat pemerintah, Minggu.
Serangan balas dendam terhadap Muslim melanda di seluruh wilayah negara, akibat isu perkosaan dan pembunuhan terhadap seorang perempuan Budha Rakhine.
Massa Buddha marah, akibat termakan isu seorang perempuan Budha yang diperkosa Muslim, yang menyebabkan orang-orang Budha mengamuk dan menghadang sebuah bus yag ditumpangi Muslim, dan kemudian membunuh mereka. Sedikitnya 10 Muslim gugur, akibat serangan orang-orang Budha itu.
Kerusuhan berkobar hari Jumat, ketika 4 orang Budha mati di negara
bagian Rakhine, selanjutnya kerusuhan bergelombang, konflik diantara kedua
belah fihak, dan kekerasan menyebar ke desa-desa terpencil, Sabtu pagi.
Menyusul kerusuhan di dua daerah lain di negara bagian Rakhine itu, Jumat.
Menurut media pemerintah, akibat kerusuhan itu menewaskan sedikitnya 7 orang
Muslim tewas dan 17 terluka, dan ratusan rumah Muslim terbakar habis.
Negara bagian Rakhine, mayoritas penduduknya Budha. Namun di wilayah itu, terdapat Muslim Rohingya, yang jumlahnya sangat besar. Selama berpuluh tahun, Muslim Rohingya menghadapi kekerasan oleh Budha, dan mereka dianggap sebagai imigran gelap. Kelompok Budha di Myanmar terus berusaha menyingkirkan dari wilayah itu. Konfllik antara Muslim-Budha di Myanmar sudah memiliki akar yang dalam, ratusan tahun.
Sebelumnya, media pemerintah mengumumkan sejumlah langkah - termasuk jam malam di Sittwe ibukota negara bagian Rakhine, dan tiga kota lainnya, serta larangan berkelompok lebih dari lima orang - tetapi tampaknya telah gagal memadamkan ketegangan Muslim-Budha.
Aktivis Rohingya telah lama menuntut pengakuan sebagai warga negara Myanmar, tetapi golongan Budha, bersikeras menolak. Meskipun mereka telah hidup di Rakhine, bergenerasi dan ratusan tahun.
Pemerintah tidak mengindahkan Muslim Rohingya,dan tetap mengganggap mereka
pendatang gelap. Kelompok Muslim Rohingya, sangat dibatasi aktifitas mereka
oleh pemerintah. Rohingya mendapatkan perlakuan sangat diskriminatif dari
pemerintah, yang mayoritas Budha.
Golongan Budha beberapa hari terakhir, mereka melakukan kampanye yang massif, dan mennggambarkan Muslim Rohingya sebagai "penjajah" atau "teroris".
Dengan adanya kebebasan yang baru, golongan Budha melampiaskan kemarahan
mereka, melalui internet dan jejajaring sosial anti Muslim Rohingya. Ini
membuat konflik Muslim-Budha di Myanmar meledak.
Aktivis Rohingya dan warga menuduh etnis Budha di Rakhine menteror
komunitas Muslim. Saksi di Sittwe mengatakan rumah-rumah Muslim dibakar
oleh orang-orang Budha, Minggu.
Begitulah perlakuan orang-orang kafir-musyrik, kalau mereka mayoritas di
sebuah negeri, pasti menghancurkan Muslim. Begitu mereka masih bermulut
menyerukan toleransi, dan mengkampanyekan hidup toleran. Bullshit. (af)