Kekerasan di Arakan (Rakhine), Burma (Myanmar) masih terus terjadi dan
dibiarkan terjadi terhadap penduduk Muslim Rohingya oleh pasukan 'keamanan'
gabungan dari kalangan tentara, Nasaka serta polisi. Desa-desa Muslim Rohingya
terus diserang dan dijarah, warga Muslim ditangkap, kebanyakan adalah
laki-laki, agar warga Rohingya meninggalkan desa mereka, sehingga 'penduduk
baru' dapat menghuni desa-desa itu.
Pemerkosaan terhadap Muslimah juga masih terjadi di desa-desa Muslim
Rohingya. Pada hari Ahad (17/6/2012), seorang Muslimah dilaporkan telah
diperkosa oleh tentara Burma hingga ia meninggal, seperti dilansir Kaladan
News pada (18/6).
Amina (bukan nama sebenarnya), diperkosa oleh geng tentara di desa Pandaung
Pin (Nawlborna) di Maungdaw hingga ia menemui ajalnya.
Di desa lain, desa Bagonena, dua gadis Rohingya juga diperkosa. Namun tak
ada laporan bagaimana kondisi mereka kini.
Banyak laki-laki Rohingya ditangkap oleh tentara atau polisi, sehingga
banyak rumah yang tersisa hanya ditinggali oleh para wanita saja, sehingga
memungkinkan mereka lebih mudah diganggu dan dinodai oleh orang-orang kafir
Burma itu.
Sebelumnya, 10 Muslimah Rohingya yang masih berusia remaja, telah menjadi
korban kebiadaban tentara musyrik Burma, kehormatan mereka dirampas di tengah
penderitaan mereka akibat kekerasan yang dilakukan etnis Buddha Arakan di desa
mereka.