Kepala Laboratorium Terpadu Institut Pertanian Bogor, Zainal Alim
mengatakan, formalin atau formaldehyde yang biasa digunakan untuk
mengawetkan jenazah, bisa jadi terdapat pada sabun pencuci piring. Menurut
Zainal, Formalin digunakan untuk mengikat zat aktif dalam produk cuci piring.
"Formaldehyde digunakan dalam formalin untuk mengikatkan zat aktif di dalam produk cuci piring. Sehingga produk cuci piring tersebut lebih tahan lama dan awet," kata Zainal Alim pada sebuah media edukasi di Jakarta.
Zainal memaparkan, formalin akan segera bereaksi bila terkena suhu hingga 60 derajat celcius di mana pada suhu tersebut, formalin akan larut dan mudah berpindah media. "Bila unsur formalin terdapat pada alat makan karena sabun cuci piring, maka dengan mudah formalin akan berpindah ke dalam tubuh kita saat terkena makanan bersuhu hingga 60 derajat celcius," ujar dia.
Dijelaskan Zainal, formalin adalah zat reaktif yang dapat menghentikan cara kerja enzim sehingga proses pencernaan dalam tubuh akan kaku dan otomatis terganggu. "Kalau sistem percernaan kaku, maka otomatis tidak akan bekerja dan mencerna," tutur Zainal.
Formalin yang terserap tubuh dalam kadar rendah bisa menyebabkan pusing dan mual, lalu iritasi. "Sedangkan dalam jangka panjang dapat menyebabkan penyakit kanker dan rusaknya organ dalam tubuh," papar Zainal menandaskan.