Minggu, 15 Juli 2012

India Beli Dokumen yang Nyatakan Mahatma Gandhi adalah Biseksual


Pemerintah India merogoh kocek Rp 8.08 miliar untuk membeli dokumen dengan sampul wajah Gandhi beserta istri dan lelaki diduga kekasihnya, Hermann Kallenbach, saat kunjungan ke Afrika Selatan. Koleksi itu hendak dilelang di pusat lelang Sotheby, Ibu Kota London, Inggris, awal pekan ini.


Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Jumat (13/7), di dalam dokumentasi itu ada puluhan surat Gandhi pada Kallenbach, seorang warga negara Jerman keturunan Yahudi. Ia sudah menganggapnya sebagai keluarga. Sepulang dari Afrika Selatan, kedua lelaki ini terus menjalin hubungan baik.

Tahun lalu sebuah biografi kontroversial menyebutkan pahlawan nasional India ini punya perilaku seksual menyimpang. Buku itu menggambarkan Gandhi pelaku Biseksual yakni berhasrat pada lelaki maupun perempuan.

Buku berjudul Orang Besar: Mahatma Gandhi dan Perjuangannya ini menceritakan detil hubungan Gandhi dan Kallenbach. Si pengarang biografi, Joseph Lelyveld, menemukan fakta kedua pria itu saling jatuh cinta, tapi dia tidak terang-terangan menyebut Gandhi sebagai biseksual.

Negara bagian Gujarat, tempat Gandhi dibesarkan telah melarang buku ini beredar dan menganggap biografi ini penghinaan atas pahlawan nasional bangsa India.

Buku itu ditulis berdasarkan referensi koresponden mengetahui kejadian pada 1905-1945. Sumber datang dari keluarga, kerabat, teman dan pengikut Gandhi, termasuk 13 surat dikirim ke Kallenbach.

Surat kebanyakan menuliskan sepak terjang politik Gandhi dan kondisi kesehatan ia dan istrinya, Kasturba. Tapi beberapa kalimat merujuk pada hubungan spesial lelaki berkacamata itu dengan Kallenbach.

Menurut biografi Gandhi menulis, Kallenbach telah memiliki tubuh dan jiwanya sepenuh hati. Mereka juga tinggal bersama selama di Ibu Kota Johannesburg.

Ada pula isi surat mengatakan hanya foto Kallenbach di ruang tidur Gandhi. Dia bilang lelaki itu lembut seperti Vaseline dan kapas. Pria kerap berkepala plontos juga melarang Kallenbach tertarik pada perempuan.

Begitu dilelang secara online, pemerintah India langsung merespon. Mereka sadar pentingnya dokumen itu bagi sejarah negara.