Lupus adalah kelainan imunitas di mana autoimun yang biasanya melawan virus
atau bakteri berubah merusak organ tubuh atau jaringan lain. Penyakit ini dapat
menjangkit siapa pun yang terpicu oleh berbagai hal, baik dari dalam maupun
luar diri penderita.
Tanda-tanda seseorang terkena lupus ialah mendapatkan ruam atau bercak
kemerahan berbentuk kupu-kupu yang melintang di kedua pipi dan bercak merah di
sekujur tubuh. Selain itu, gangguan ginjal dan radang sendi serta rambut
rontok juga menjadi gejala seseorang terserang lupus.
Selain berasal dari bawaan kromosom pada genetika, penyakit ini bisa juga
dipicu oleh sejumlah hal baik dari dalam maupun luar tubuh manusia.
Pola hidup yang tidak sehat juga bisa menjadi pencetus penyakit lupus
seperti sering begadang atau kurang tidur pada waktu malam. "Karena antara
pukul 10 hingga 1 malam itu Tuhan sedang membuat zat yang namanya melatonin
sehingga kita harus tidur dalam keadaan gelap karena zat tersebut merupakan
antikanker dan anti-autoimune," ujar Rahmat.
Cahaya matahari yang berlebihan juga dianggap menjadi pencetus lupus paling
besar karena adanya kandungan sinar ultraviolet (UV) tipe C di mana hal itu
berbahaya bagi kesehatan.
Sinar UV, ungkap Rahmat, ada tiga tipe, yaitu UV A, UV B dan UV C di mana
UV C menjadi yang paling berbahaya dan dipancarkan pada pukul 10.00 hingga
15.00. "Oleh karena itu, lampu fluorescent juga dianggap menjadi pencetus
lupus karena sebagian sinarnya mirip sinar UV dan khususnya UV C," kata
Rahmat.
Rahmat menjelaskan bagi penderita yang ingin berkegiatan di bawah cahaya
matahari langsung sebaiknya menggunakan tabir surya atau payung dan usahakan
untuk tidak berjemur terlalu lama di bawah cahaya matahari langsung pada pukul
10.00 hingga 15.00.
Selain lampu fluorescent, sinar yang dipancarkan oleh mesin fotokopi juga
dianggap bisa menjadi pencetus keluarnya penyakit lupus karena hal itu juga
mengandung sinar UV C.
Sumber http://www.republika.co.id