Rasa takut AS terhadap Mujahidin Afghanistan satu-persatu terlihat, kali
ini mereka tidak ingin propaganda bohong mereka yang selama ini dipublikasikan
melalui media-media corong AS mendapat perlawanan. Senator AS ingin
menghentikan feed yang membanggakan serangan Mujahidin terhadap pasukan salibis
AS-NATO di Afghanistan juga korban yang ditimbulkan.
Staf Joe Lieberman, ketua Senat Komite Keamanan Dalam Negeri mengatakan
langkah itu adalah bagian dari upaya lebih luas untuk menghilangkan propaganda
“ekstrimis” Islam dari media internet dan jejaring sosial.
Mujahidin Taliban yang telah memanfaatkan jejaring sosial Twitter sebagai
bagian dari upaya menyangkal propaganda AS, telah secara teratur memposting
laporan serangan-serangan mereka dan pernyataan-pernyataan resmi.
Akun Twitter dengan nama @alemarahweb yang memiliki lebih dari 6.200
followers dan @AlBakhi yang memiliki lebih dari 4.100 followers secara teratur
menerbitkan twit membanggakan tentang kematian tentara penjajah pengecut
AS-NATO dan pasukan boneka Afghanistan.
Sejauh ini Twitter menolak untuk berkomentar apakah perusahaan tersebut
telah diminta untuk memblokir feed oleh Liberman, seperti yang dilansir The
Telegraph.
Racher Bremer, juru bicara Twitter mengatakan, “Ini bukan sesuatu yang kami
ingin mengomentarinya.”
Pada tahun 2008, Google setuju untuk memperketat aturan untuk hosting video
di YouTube setelah Lieberman mengeluh mengenai adanya postingan video dari Al
Qaeda yang memperlihatkan serangan dahsyat mereka terhadap pasukan penjajah Amerika
di Irak. (haninmazaya/arrahmah.com)
Read more: http://arrahmah.com