Kasmin Riyadi, warga Kelurahan Tembalang, Kecamatan Tembalang, Semarang,
berhasil menciptakan mesin ekskavator mini yang dirancangnya sejak Desember
2011 lalu.
Mesin ekskavator ini, menurut alumnus Politeknik Negeri Semarang (Polines),
bukan sekedar miniatur. "Tapi benar-benar bisa diaplikasikan untuk
kegiatan penunjang, terutama untuk kegiatan pertanian dan industri" kata
Kasmin Riyadi, Kamis (12/1).
Dalam pembuatannya itu dia dibantu oleh alumni Polines yang lain, seperti
Miftah, Siswanto, Bahagya dan Eko. Dalam proses pembuatan, tanpa ada
sponsor dan dengan modal kantong sendiri. "Bahkan ada beberapa tenaga yang
belum kami bayar," kata Kasmin.
Ekskavator, yakni mesin pengeruk yang biasanya untuk membantu menangani
proyek-proyek bangunan itu, berhasil dibuat oleh alumni Polines Semarang
sebagai bukti karya nyata mereka, dengan nama K 45 A dan K 45 B. "Alat ini
sudah dipesan beberapa sekolah SMK di Makassar untuk kegiatan para
siswanya," kata Kasmin.
Mereka merangkai komponen dari Taiwan dan Jepang, namun dimodifikasi
sehingga bisa dioperasikan sebagaimana cara kerja ekskavator. Komponen yang
rangkai itu antara lain, selenoid valve, silinder hidrolik, pompa hidrolik,
motor hidrolik dan relief valve, lengkap dengan tangan dan pengeruknya
(bucket).
Bertempat di workshopnya di Jalan Iweni Sari Raya 2 Kelurahan Tembalang, Semarang,
Kasmin Riyadi juga merancang beberapa mesin peraga untuk kegiatan industri
lainnya. Dan melalui ekskavator mini ini Kasmin berharap, akan laku dipasarkan
dan diakui pemerintah agar bisa berdayaguna untuk kegiatan masyarakat.
Sumber http://suaramerdeka.com