Pasukan oposisi Suriah tampaknya tidak kehilangan akal untuk menghalau
serangan dari militer pemerintahan Basyar al-Assad. Walaupun persenjataan
minim, oposisi akhirnya membuat senjata rakitan dari bahan apa saja, termasuk
membuat peluncur mortar dari stik playstation.
Statiun televisi Al Arabiya melaporkan, Rabu (24/10), kemampuan luar
biasa ini lantaran oposisi mempunyai teknisi mantan peneliti yakni Abu
al-Fadhel. Dia dan beberapa lainnya mampu membuat ratusan senjata rakitan
setiap harinya.
Fadhel mengatakan dia pernah bekerja sebagai teknisi pasukan Suriah dibawah
pemerintahan Presiden Hafez al-Assad, tiga dekade lalu. Sejak revolusi di
Suriah meletup hampir dua tahun, dia lebih memilih bergabung dengan pasukan
oposisi untuk menggulingkan rezim pemerintahan. “Saya bergabung lantaran bukan
ingin sekadar membuat senjata, tapi saya ingin melawan rezim tirani yang tidak
adil terhadap rakyatnya. Mereka juga membunuh anak-anak dan kaum perempuan,”
ujar Fadhel dalam suatu wawancara dengan salah satu media.
Dia menjelaskan alasan kenapa pasukan oposisi membuat senjata rakitan
karena tidak adanya bantuan persenjataan. Dia mengatakan senjata rakitan memang
tidak sempurna dan terkadang gagal mengenai sasaran.
Saksi tidak disebutkan identitasnya dari Kota Aleppo mengatakan telah
melihat pasukan oposisi sedang mengisi mortir dengan aki mobil dan
menembakkannya melalui perangkat permainan keluaran Sony Playstation.
Konflik bersenjata Suriah menyebabkan angka kajahatan dan pencurian
meningkat. Hingga kini lebih dari dua juta telah mengungsi dan ribuan orang
tewas sebab bentrokan itu.