Beberapa media Inggris marak memberitakan kekaguman mereka akan kepiawaian
pemuda Indonesia saat menggocek bola api. The Sun, Daily Mail, Mirror, dan
Huffington Post bahkan ikut mem-posting berita permainan sepak bola api
tersebut.
Permainan sepak bola api sebenarnya tak jauh berbeda dengan sepak bola pada umumnya. Bedanya, sepak bola api menggunakan bola yang terbuat dari buah kelapa, yang direndam minyak tanah dan kemudian dibakar. Permainan ini biasanya dilakukan saat ada perayaan-perayaan tertentu, termasuk bulan Ramadhan. Rupanya, jenis sepak bola tradisional ini dianggap sangat menakjubkan oleh media barat.
"The Premier League mungkin melahirkan pemain 'terpanas' di dunia, tetapi mereka tidak ada apa-apanya dibandingkan mereka (pemain bola api)," tulis The Sun, Kamis, (11/10).
Dalam wawancara video yang dilansir The Sun, Ali Akhyar selaku panitia turnamen dari pesantren mengatakan: "Turnamen ini biasanya dilakukan pada akhir tahun untuk memperingati ulang tahun pesantren Lirboyo. Rasa khawatir masih ada, tapi dengan bantuan doa dan herbal, seperti garam dan sirih, untuk menghilangkan panas yang ada di kaki."
Tanpa memakai alas kaki apa pun, para santri pesantren Lirboyo, Kediri, tampak asyik menendang bola yang membara. Media-media Inggris bahkan memuji kekuatan para santri karena mampu bermain selama 60 menit, tanpa luka bakar.
"Bola yang sebenarnya kelapa itu direndam dalam minyak tanah selama dua hari sebelum dibakar," tegas The Sun dalam rilis beritanya.
Sepak bola api adalah tradisi yang berkaitan dengan pencak silat, seni bela diri tradisional Indonesia. Setiap tim terdiri dari lima pemain, yang harus berjibaku dengan panasnya bola api. Bola biasanya akan dibakar di tengah lapangan menjelang pertandingan.
sumber