Lobi intensif yang dilakukan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk
menggolkan resolusi PBB terkait penistaan agama tidak mendapat dukungan dunia
Barat yang diwakili AS dan Eropa.
"Kami tidak bisa meyakinkan mereka," keluh Sekjen OKI, Ekmeleddin
Ihsanoglu, seperti dikutip Reuters, Kamis (18/10). ''Sikap Barat itu
didasari pemahaman yang aneh.''
Ishanoglu mengatakan negara-negara Eropa plus AS tidak sependapat dengan
OKI. Melihat kondisi itu, mustahil bagi OKI untuk melanjutkan lobi mereka. Ini
mengingat AS dan Eropa memiliki pengaruh besar di PBB.
OKI menilai kegagalan itu jelas menjadi pukulan telak. Apalagi, belakangan
ini sering terjadi penistaan terhadap agama Islam atas dalih kebebasan
bereskpresi dan berpendapat di berbagai wilayah di dunia.
"Saya tahu bahwa sulit untuk mewujudkannya," kata Ihsanoglu.
OKI khawatir apabila penistaan agama atas dalih kebebasan berekspresi dan
berpendapat itu tidak dibentengi dengan resolusi yang mengikat dari PBB, maka
hal tersebut akan berdampak pada respon umat Islam di seluruh dunia.
Kasus Innocence of Muslims telah menjadi contoh kekhawatiran OKI.
Pada aksi tersebut, duta besar AS untuk Libya berserta stafnya tewas.
Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengatakan umat Islam tidak
bisa menerima penghinaan atas dalih kebebasan. Umat Islam menginginkan
penghormatan yang sama dengan apa yang dialami umat Yahudi.