Jumat, 05 Oktober 2012

Nasib Pencela Rasul dari Romawi

YA’QUB BIN JAKFAR BIN SULAIMAN suatu saat ikut berjihad bersama Khalifah Al Mu’tashim ke wilayah Al Ammuriyah, wilayah Romawi yang paling kuat saat itu. Saat pasukan Muslim berhadapan dengan benteng Al Ammuriyah, seorang lelaki Romawi berdiri di atas benteng sambil mencela Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam setiap hari. Ia mencela Rasulullah dengan terang-terangan menyebut nama dan nasab dengan bahasa bahasa Arab. Pasukan Muslim marah karena perbuatan laki-laki itu, namun mereka tidak mampu berbuat apa-apa karena panah tidak mampu menjangkaunya.


Ya’qub Bin Jakfar yang merupakan seorang pemanah ulung, akhirnya mencoba membidikkan panahnya ke arah pencela Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam tersebut. Panahan Ya’qub ternyata berhasil mengenai tepat di leher lelaki Romawi itu. Pasukan Islam pun serentak bertakbir bergembira.

Khalifah Al Mu’tashim ikut bergembira dengan keberhasilan itu, lebih-lebih Ya’qub bin Jakfar merupakan keturunan Bani Abbas sama dengan khalifah. Khalifah akhirnya memberi uang kepada Ya’qub sebesar 100 ribu dirham, namun Ya’qub menolak. Pemberian pun dinaikkan menjadi 500 ribu dirham dan Ya’qub juga menolaknya. (Ta’liq Risalah Al Mustarsyidin oleh Syeikh Abdull Fattah Abu Ghuddah, hal. 238 yang menukil dari manuskrip Risalah fi Shaid wa Ar Rimayah wa Al Khail, karya Ibrahim bin Wali Al Hanafi)

Dari kisah di atas bisa diketahui betapa umat Islam dari rakyat hingga penguasa amat menghormati Rasulullah Shallallahi Alaihi Wasallam hingga memberi penghargaan bagi pemanah yang berhasil membidik pencela Rasulullah dengan penghargaan besar. Kisah juga menunjukkan betapa para prajurit Muslim tidak rakus terhadap materi.