Sabtu, 13 Oktober 2012

Empat pemain muslim Newcastle United Menentang Kerja sama Dengan Perusahaan Riba

Klub sepak bola Liga Primer Inggris, Newcastle United, menghadapi tuntutan dari empat pemain muslim mereka, yakni Demba Ba, Papiss Cisse, Cheick Tiote, dan Hatem Ben Arfa. Tindakan ini diambil setelah klub berjuluk the Magpies itu menjalin kerja sama dengan perusahaan peminjaman uang asal Inggris, Wonga, selama empat tahun.


Keempatnya memboikot tidak akan memakai baju klub dengan logo Wongo. Ini mendatangkan masalah besar bagi Newcastle lantaran keempatnya merupakan pemain kunci klub bermarkas di Saint James Park itu. “Ini tuduhan menyedihkan bagi sponsor Newcastle United,” ujar bos Newcastle United, Nick Forbes, seperti dilansir stasiun televisi Al Arabiya, Jumat (12/10).

Newcastle United mendapat keuntungan Rp 369 miliar per musim dari hasil kerja sama dengan Wonga. Sebelumnya, Newcastle mengakhiri kerja sama dengan perusahaan penyedia jasa keuangan asal Inggris, Virgin Money, yang hanya memberikan keuntungan Rp 46 miliar saban tahun.

Direktur Utama Newcastle United, Derek Llambias, mengatakan dirinya menyambut gembira kontrak kerja sama dengan Wonga. “Ini menjadi langkah dalam membangun klub bisa berkompetisi di level tertinggi,” ucapnya.

Menurut Asisten Sekretaris Jenderal Dewan Muslim Inggris Syekh Ibrahim Morga, keempat pemain muslim Newcastle itu berhak melakukan itu. Dia mencontohkan tindakan serupa pernah dilakoni Frederic Kanoute ketika bermain buat Sevilla di Liga Spanyol. Dia menolak memakai kostum berlogo perusahaan judi 888.com. “Saya percaya ini bukan permintaan berlebihan,” ujarnya.

Dalam industri sepak bola, setiap sponsor utama berhak mencantumkan simbol mereka di bagian depan kaus klub.*/merdeka.com


  sumber