Senin, 12 Maret 2012

Remaja yang Tak Merokok 5 Kali Lebih Bahagia


Merokok dianggap sebagaian orang sebagai sebuah hal yang menyenangkan. Namun fakta menunjukkan sebaliknya. Penelitian terbaru justru menunjukkan, remaja yang tidak merokok secara signifikan lebih mungkin lima kali lebih bahagia, dibanding para penikmat rokok.


Penelitian terbaru menyebutkan, remaja perokok, yang minum alkohol dan makan junk food, secara signifikan lebih mungkin tidak bahagia dari rekan-rekan mereka.

Kebiasaan merokok tak hanya mempengaruhi kesehatan secara fisik saja, tetapi juga secara kejiwaan. Selain lebih memungkinkan tidak bahagia, remaja yang hobi merokok  lebih rentan terjerumus dalam tindak kekerasan. Demikian dirilis laman dailymail.co.uk, Sabtu, (05/03/2012) lalu.

Kecenderungan ini terungkap dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Institute for Social and Economic Research di Essex University. Dalam penelitian tersebut, sedikitnya 5.000 orang responden berusia 10-15 tahun ditanyai berbagai hal terkait gaya hidup sehari-hari.

Hasil pengamatan menunjukkan, remaja yang punya gaya hidup tidak sehat termasuk merokok dan banyak minum alkohol mendapatkan skor kebahagiaan 4-5 kali lebih rendah daripada yang memiliki gaya hidup sehat. Rokok paling membuat tidak bahagia, yakni dengan skor 5 kali lebih rendah.

Sementara skor kebahagiaan paling tinggi diperoleh para remaja yang rajin makan sayur dan buah-buahan. Gaya hidup yang juga meningkatkan kebahagiaan menurut penelitian tersebut antara lain rajin olahraga, serta mengurangi konsumsi keripik, soda dan makanan bergula.

Dr Cara Brooker yang memimpin penelitian tersebut mengatakan, kecenderungan ini teramati konsisten bahkan ketika disesuaikan dengan faktor lain seperti status ekonomi sosal dan tingkat pendidikan orangtua. Artinya hasil penelitian ini diyakini dapat mewakili populasi remaja pada umumnya.

“Pesannya adalah remaja harus memiliki gaya hidup sesehat mungkin. Ikut-ikutan menjalani perilaku orang dewasa yang tidak bahagia sama sekali tidak akan membantunya tampak dewasa,” kata Dr Brooker, Dailymail, Ahad (04/03/2012).

Penelitian ini juga mengungkap, gaya hidup remaja paling rentan berubah menjadi tidak sehat pada usia 13-15 tahun. Pada usia ini, konsumsi sayur dan buah-buahan maupun kebiasaan olahraga turun rata-rata 11 persen sedangkan konsumsi rokok dan alkohol naik dari 8 persen menjadi 41 persen.

Brooker juga menambahkan, “Bahwa anda perlu menjadi sesehat mungkin, dan berpartisipasi dalam perilaku lebih dewasa seperti merokok dan minum belum tentu akan membuat Anda lebih bahagia.”

Sumber  http://www.fimadani.com