Jumat, 09 Maret 2012

Rand Corporation: Kaum Liberal Disokong AS & Zionis Internasional !!


Terbongkar sudah belang dan kebobrokan kelompok Liberal di negeri ini. Diam-diam, beberapa organisasi, LSM dan Kelompok Aliran dan Keagamaan mendapat sokongan dana dari Lembaga Donasi Amerika Serikat dan Zionis Internasional. Tidak tanggung-tanggung, jumlahnya mencapai hingga ratusan juta dolar AS. Bukti, LSM-LSM Komparador Asing itu rela menjadi budak alias jongos bangsa kafir untuk membocorkan rahasia negara dan melucuti umat Islam Indonesia. Ini namanya pengkhianatan!


Rand Corporation adalah sebuah Pusat Penelitian dan Pengkajian Strategi tentang Islam dan Timur Tengah, yang berpusat di Santa Monica –California dan Arington –Virginia di Amerika Serikat, atas biaya Smith Richardson Foundation. Sebagai pusat penelitian, Rand Corporation melakukan kajian Gerakan Islam di berbagai belahan dunia Islam.

Hasil penelitian dan kajian lembaga ini telah diturunkan dalam bentuk sejumlah Laporan Resmi, yang antara lain berjudul: Civil Democratic Islam (tahun 2003) dan Building Moderate Muslim Networks (2007).  Laporan Rand Corporation menjadi referensi penting bagi Dewan Intelijen Nasional Amerika Serikat (National Intelligent Council/NIC) yang membawahi 15 badan intelijen dari 15 negara, yang diketuai oleh Robert Hutchings.

Dalam berbagai laporan hasil kajiannya, Rand Corporation memetakan Gerakan Islam sesuai dengan kepentingan Barat, yaitu menjadi empat kelompok: Fundamentalis, Modernis, Liberalis dan Tradisionalis. Dalam rincian setiap kelompok tersebut, diuraikan tentang karakter, ciri, status dan cara penanganan tiap kelompok. Yang pasti, dokumen-dokumen hasil penelitian tersebut sangat subyektif karena memandang sesuatu berdasarkan kepentingan Barat semata.

Rand Corporation kemudian menandai kelompok Islam yang diteliti itu dengan statusyang sudah direkayasa. Misalnya, kelompok fundamentalis diberi status “berbahaya” dan penanganannya adalah “habisi”. Sedangkan kelompok Modernis berstatus “aman”, kelompok Liberalis dengan status “sangat aman”, adapun kelompok tradisionalis berstatus “waspada”.

Dalam laporan resmi Rand Corporation disebutkan bahwa Departemen Luar Negeri AS dan US Agency for International Development (USAID) telah membuat “kontrak” dengan LSM-LSM Internasional seperti The National Endowment for Democracy (NED), The International Republican Institute (IRI), The National Democratic Institute (NDI), The Center for The Study of Islam and Democracy (CSID) dan The Asia Foundation (TAF).

Selain itu masih ada LSM-LSM lain bentukan Zionis Internasional (Freemansonry/Illuminati) yang memiliki hubungan baik dengan Rand Corporation, seperti Ford Foundation dan Rockefeller. Kontrak tersebut dimaksudkan untuk membangun Jaringan Muslim Moderat-Liberal yang Pro Amerika Serikat (AS) di seluruh dunia.

Dalam rangka mensukseskan program tersebut, AS telah mengeluarkan uang milyaran dolar. Dana sebesar US$ 700 juta/tahun digelontorkan AS untuk Timur Tengah, sedang untuk Indonesia secara berturut-turut telah digelontorkan dana sebesar US $ 60 juta untuk tahun 2004, US $ 78 juta untuk Th. 2005, US $ 84 juta untuk Th. 2006, US $ 96 juta untuk TH.2007, US $ 143 juta untuk Th. 2008 dan US $ 184 juta untuk Th.2009.

LSM Komparador=Antek Barat

Di Indonesia, yang paling gigih menjalankan program Liberalisasi Agama (yang sejalan dengan program AS) itu adalah AKKBB (Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan), yaitu sebuah aliansi cair yang menghimpun tidak kurang dari 65 Organisasi, LSM, Kelompok Aliran dan Keagamaan, antara lain:  ICRP, NIM, The Wahid Institute, Yayasan Tifa, Kontras, YLBHI, elSAM, Jaringan Islam Kampus (JIK), Jaringan Islam Liberal (JIL), Yayasan Jurnal Perempuan (YJP), Lembaga Studi Agama dan Filsafat (LSAF), Masyarakat Dialog antar Agama, Aliansi Nasional Bhineka Tunggal Ika, Lembaga Kajian Agama dan Gender, Yayasan Tunas Muda Indonesia, dan Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI).  

Dalam AKKBB bergabung sederetan nama tokoh nasional dan aktivis HAM. Lebih jelasnya, dapat lihat sendiri nama-nama organisasi dan LSM serta tokoh yang tercantum dalam iklan yang dipublikasikan oleh AKKBB di berbagai media cetak pada Mei 2008.

Rupanya, AKKBB telah menyerap dana besar-besaran dari lembaga-lembaga donasi AS dan Zionis Internasional. Sejumlah tokoh AKKBB disebut-sebut sebagai penerima dan penyalur dana tersebut ke berbagai LSM. Harian The New York Time menurunkan laporan, bahwa AS mengucurkan dana sebesar US $ 26 juta sejak tahun 1995-1997 kepada Adnan Buyung Nasution yang merupakan salah seorang tokoh sentral AKKBB. Sumber lain menyebutkan, Yayasan Tifa uang dimotori oleh Todung Mulya Lubis sebagai LSM yang membagi-bagikan dana asing ke berbagai LSM komparador.

Dari fakta dan data tersebut, bisa dipastikan, bahwa Liberal adalah Antek Asing dan pengkhianat bangsa. LSM-LSM Liberal sudah lama menjadi budak bagi kepentingan asing. LSM-LSM Komparador yang menjadi kaki tangan asing semestinya dibubarkan dan dilarang oleh pemerintah sebagai diatur dalam UU Keormasan. Dan para tokohnya harus diperiksa.

“Jika terbukti menjadi agen asing yang membocorkan rahasia negara dan membahayakan keutuhan NKRI, harus ditahan dan dihukum berat. Semoga Allah Swt melindungi umat Islam dari kejahatan kaum Liberal dan memenangkan umat Islam dari makar jahat kaum Liberal,” kata Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab.  Desastian