Jumat, 16 Maret 2012

Kuffar di Pontianak Lakukan Sweeping dan Paksa Muslimah Melepas Jilbab


Dari pemantauan yang dilakukan terhadap konflik di Pontianak Kalimantan Barat, umat Islam sangat  terzhalimi. Ketua DPP FPI Munarman menyampaikan bahwa yang melakukan penyerangan adalah orang-orang kafir terhadap umat Islam di Pontianak.


“Yang melakukan penyerangan itu orang-orang kafir, umat Islam hanya membela diri,” ungkap anggota TPM ini kepada voa-islam.com, Kamis (16/3/2012).

Lebih lanjut Munarman menyampaikan perlakuan keji dilakukan orang-orang kafir terhadap umat Islam Pontianak dengan melakukan sweeping dan memaksa para muslimah untuk membuka jilbab.

“Kaum kafir mensweeping dan memaksa muslimah membuka jilbab,” jelas direktur An Nasr Insitute ini.

Perang Bani Qainuqa Di Zaman Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Di zaman Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam perlakuan keji terhadap muslimah pernah terjadi. Seorang wanita muslimah berbelanja di pasar Bani Qainuqa, orang-orang Yahudi melecehkannya dengan meminta agar wanita tersebut menyingkap jilbabnya. Tentu saja wanita tersebut menolaknya.

Kemudian seorang penjual perhiasan mengikat ujung pakaiannya tanpa dia ketahui sehingga ketika dia berdiri aurat wanita tersebut tersingkap diiringi derai tawa orang-orang Yahudi di sekitarnya. Wanita tersebut berteriak kemudian salah seorang Sahabat datang menolong dan langsung membunuh pelakunya. Namun,kemudian orang-orang Yahudi mengeroyok dan membunuhnya pula.

Ketika berita ini sampai kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau langsung mengumpulkan tentaranya, dan memberikan bendera perang kepada Hamzah bin Abdul Muththalib. Lalu mereka menuju Bani Qainuqa. Ketika melihat Kaum Muslimin, orang-orang Yahudi segera berlindung di balik benteng-benteng mereka. Pasukan Rasulullah SAW mengepung mereka dengan rapat selama lima belas hari pada bulan Syawal hingga awal Dzulqaidah tahun kedua Hijriah.

Akhirnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengusir Yahudi Bani Qainuqa dari kota Madinah agar tidak tinggal berdampingan dengan kaum Muslimin karena telah melanggar piagam Madinah. Dari kisah tersebut umat Islam mestinya mengambil pelajaran bagaimana Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersikap tegas jika syari’at ini telah dilecehkan oleh musuh-musuh Islam. [Ahmed Widad]

Sumber  http://www.voa-islam.com