Rabu, 21 Maret 2012

Delapan Jam Pengecoran Bersejarah di Jalur Gaza


Pembangunan RSI Gaza memecahkan rekor pengecoran terbesar yang pernah terjadi di kota yang terblokade itu. Bagaimana para relawan, teknisi dan para pekerja merampungkan proyek bersejarah ini?

Abul Ghazi, relawan MER-C yang turut serta dalam proyek tersebut menuturkan, persiapan pekerjaan pengecoran dilakukan sejak pukul 03.00 dini hari waktu Gaza, Selasa (20/3).


"Setelah melakukan supervisi terhadap seluruh pekerjaan lantai tiga, mulai dari pekerjaan shuttering, pembesian hingga kebersihan selama kurang lebih satu bulan penuh, akhirnya dilakukan pengecoran lantai terakhir RSI Gaza ini," ujarnya.

Sekitar pukul 02.00 dini hari, lanjut Ghazi, para relawan yang berada di Posko MER-C, Gaza City, telah bersiap berangkat ke lokasi RSI di Bait Lahiya, Gaza Utara. Mereka tiba di lokasi sekitar pukul 02.50.

Para pekerja nampak sudah mulai bersiap-siap melakukan pengecoran dan final check. Tidak butuh waktu lama, sekitar pukul 04.10 pengecoran dimulai dengan menggunakan dua concrete pump. "Seluruh relawan berkumpul dan mengawasi bersama-sama proses pengecoran ini. Tiga orang relawan teknisi dari Indonesia ditambah dua orang teknisi lokal mengawasi jalannya pengecoran," tutur Ghazi.

Sedangkan relawan non-teknisi lainnya membantu tim teknis dan mendokumentasikan pekerjaan. Ketika waktu Subuh tiba, para relawan bergiliran melakukan shalat Subuh untuk kemudian kembali melakukan pengawasan.

Suhu udara Gaza yang sudah mulai menghangat menambah semangat para pekerja dan relawan. Pekerja terdiri dari dua kelompok, di mana setiap kelompok terdiri dari 15 orang.

Bentuk RSI yang segi delapan memang cukup memudahkan para pekerja, karena terdiri dari delapan panel dan setiap panel memerlukan waktu sekitar satu jam untuk dicor. Maka hanya dengan waktu delapan jam, proses pengecoran seberat 500 meter kubik ini pun selesai pada pukul 12.00 waktu Gaza. "Setiap orang mengucapkan selamat dan bersyukur karena telah menyelesaikan tugas dengan baik tanpa kendala yang berarti," ungkap Ghazi.
Sumber  http://www.republika.co.id