Jumat, 23 Maret 2012

Anak-Anak Belanda Dikebiri Rohaniwan Katolik

Sebuah koran Belanda melaporkan, sedikitnya 11 anak laki-laki dikebiri saat berada dibawah naungan Gereja Katolik Roma Belanda pada tahun 1950an, dengan alasan untuk mencegah mereka tumbuh menjadi pelaku homoseks, lansir BBC (21/03/2012).


NRC Handelsblad menulis, seorang bocah dikebiri tahun 1956 setelah mengatakan kepada polisi bahwa dirinya dilecehkan oleh pastor di gereja itu.

Tahun lalu, dalam sebuah penyelidikan ditemukan empat ribu anak yang dianiaya secara seksual oleh institusi gereja Belanda sejak tahun 1945.

Henk Hethuis seorang siswa di sekolah berasrama Katolik, berusia 18 tahun saat dirinya melapor pada polisi tahun 1956, menjadi korban pelecehan seorang biarawan Belanda. 

Hethuis kemudian dikebiri atas perintah dari sejumlah pastor Katolik, dengan alasan untuk "menyembuhkannya" dari kecenderungan homoseksualitas. Hethuis akhirnya meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan mobil tahun 1958.

Kasus yang sama terjadi pada sedikitnya 10 anak lain di sekolah itu, tulis koran tersebut.

Sebuah komisi pencari fakta pada tahun lalu menyimpulkan bahwa para pejabat dalam insitusi gereja Katolik gagal mengatasi persoalan praktek penganiayaan yang meluas di sekolah-sekolah yang dinaunginya, di seminari serta rumah-rumah panti asuhan.

Komisi, yang diketuai oleh mantan menteri kabinet Wim Deetman itu, menemukan ada puluhan ribu anak menjadi korban penganiayaan atau pelecehan dari sekedar diraba-raba sampai diperkosa.

Komisi Deetman mengutuk tindakan gereja yang disebutnya menutup-nutupi dan budaya diam.

NRC Handelsblad mengatakan komisi tersebut juga menerima laporan terkait kasus pengebirian pada tahun 2010.

Sejumlah anggota parlemen Belanda meminta dilakukan pemeriksaan setelah munculnya laporan terbaru yang dirilis NRC Handelsblad ini, yang dipublikasikan pada akhir pekan lalu. Mereka akan secara resmi minta diagendakan sidang pemanggilan parlemen terhadap ketua komisi ini, untuk memastikan kenapa justru tidak memasukkan laporan kasus pengebirian itu dalam penyelidikan timnya.

Menteri Kehakiman Belanda Ivo Opstelten menyebut tudingan ini "sangat berat dan mengejutkan" dan berjanji akan menyelidiki apa peran pemerintah Belanda saat peristiwa itu terjadi.

Gereja Katolik Belanda telah mengatakan bersedia bekerja sama melalui penyelidikan untuk mencari tahu apakah laporan media tersebut benar tulis kantor berita Reuters.

Sementara itu, organisasi tertinggi Katolik Roma di Vatikan baru saja mengeluarkan sebuah laporan Selasa kemarin (20/03/2012), tentang kasus pencabulan yang meluas di kalangan gereja Katolik Irlandia.

Tindakan yang disebut Vatikan sebagai aksi 'penuh dosa dan kriminal' itu menunjukkan adanya pelecehan, pencabulan dan penganiayaan terhadap anak-anak yang dipercayakan pendidikan dan pengurusannya pada institusi Katolik Irlandia selama 70 tahun.

Pelaku aksi mengerikan tersebut berasal dari kalangan pastor, frater (calon pastor), sementara biarawati menutup-nutupi tindakan yang dilakukan oleh atasan mereka.*

Sumber  http://www.hidayatullah.com