Minggu, 25 Maret 2012

Klaim Semua Agama Sama Tidak Masuk Akal


 
 Jika kalangan Liberal mengatakan bahwa Tuhan agama yang satu dengan Tuhan agama yang lain (apakah Kristen, Budha, Yahudi atau yang lainnya) itu sama dan agama yang diajarkan itu menuju Tuhan yang sama, jelas demikian itu suatu pemikiran yang menyesatkan dan orang yang menyetakan seperti itu sebenarnya bingung sendiri dengan apa yang mereka katakan.


Sebab bila ditelaah secara jernih dan matang menggunakan akal fikiran yang betul-betul jujur, hal tersebut sungguh tidak masuk akal dan tentu saja tidak bisa diterima dengan akal sehat. Sebab, setiap agama mesti mempunyai keyakinan yang berbeda-beda dan konsep ke-Tuhanan yang berbeda pula.

Dalam Seminar dan Diskusi “Gender, Ingkarus Sunnah & Salafiyyah” di Aula Masjid Istiqlal Sumber, Krajan, Solo Kamis siang 22/3/2012, Direktur Institut for the Study of Islamic Thought and Civilization/INSISTS, Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi yang didaulat sebagai Keynote Speaker dalam acara tersebut menjelaskan bahwa agama yang satu dengan agama yang lain itu punya Tuhan yang berbeda.

“Tuhan satu agama itu berbeda dengan Tuhan agama lainnya. Bagaimana mau menyatukan Tuhan, wong menyatukan umat saja sulit?? Inilah kerancuan pemikiran orang-orang SEPILIS (Sekulerisme, Puluralisme dan Liberalisme), khususnya Pluralisme”, Ucap Dr. Fahmy.

Dalam kesempatan lainnya, beliau juga menerangkan bahwa tidak rasional dan masuk diakal jika orang-orang Liberal mengatakan bahwa kebenaran itu relatif dan manusia tidak boleh mengklaim bahwa agamanya yang paling benar sendiri, karena semua agama sama dan semua agama itu benar karena menuju Tuhan yang sama.
“Bagaimana bisa sama, Tuhannya orang Islam yang disembah itu hanya satu Tuhan saja, yakni Alloh. Sedangkan Tuhan-nya orang Kristen atau Budha atau agama lainnya banyak sekali?? Maka kalau kita berbincang dengan orang Liberal, kemudian mereka berkata kepada kita bahwa kebenaran itu relatif, maka kita jawab saja bahwa apa yang kamu katakan juga relatif”, tegas Dr. Fahmy yang juga menjabat sebagai ketua MIUMI.

Lebih lanjut beliau menjelaskan dari aspek sejarah atau siroh juga tidak pernah ditemui ada hal yang mendukung argumentasi orang-orang Liberal. Pada zaman Nabi Muhammad saw, beliau (Nabi saw) juga mengirimkan surat kepada para Raja-Raja yang ada di seluruh Dunia untuk masuk islam. Jika memang semua agama itu sama, tak mungkin Rasululloh saw mengirimkan utusan untuk menyeru mereka (para Raja dari segala agama) untuk masuk Islam.

“Kalau semua agama itu sama, kenapa Nabi Muhammad saw mengajak dan menyeru para Raja-Raja Nashroni, dan lain-lain untuk masuk islam?? Jika kita menggunakan pola pikir orang Liberal, kalau gitu Nabi Muhammad saw melangar HAM dong?? Inilah kerancuan berfikir orang-orang Liberal”, tegas beliau.

Selain Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi, Seminar tersebut juga diisi oleh Alumni Pendidikan Kaderisasi Ulama (PKU) dan Institut Study Islam Darussalam (ISID) Gontor yang bekerjasama dengan Majelis Ulama Indonesia dan Institut for the Study of Islamic Thought and Civilization/INSISTS untuk menangkal pemikiran-pemikiran Liberal yang diusung oleh aktivis Liberal di Indonesia. (Kru FAI/Bekti Sejati)

Sumber http://www.eramuslim.com