Rabu, 07 Maret 2012

Berantas Kemaksiatan, Cafe Dekat Masjid & Pesantren Solo Ditutup

 
Kabar gembira bagi seluruh elemen umat Islam Solo yang merindukan Kota Solo yang bebas dari perjudian, miras dan pelacuran. Setelah berjuang tanpa mengenal lelah sejak Desember 2010 akhirnya aspirasi menutup dan membongkar rumah hiburan di dekat pesantren dan masjid terpenuhi.


Seluruh warga kompak menuntut penutupan Cafe Kedunglumbu di Jalan Kapten MULYADI, Pasar Kliwon Solo ditutup oleh Pemkot Solo dengan tujuh alasan:

1. Lokasinya berdekatan dengan tempat ibadah, Pondok pesantren, Sekolah dan Rumah Sakit

2. Penolakan dari warga setempat, Ormas Islam, dan Takmir Masjid serta Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK)

3. Keinginan warga untuk menjadikan Pasar Kliwon bebas dari Maksiat seperti Judi, Miras dan Prostitusi

4. Keberadaan kafe Melanggar IMB dan menyalahi izin warnet menjadi rumah hiburan.

5. Pembanguan Cafe terus dilakukan walau sudah diperingatkan oleh Pemkot Solo

Dalam pertemuan pihak Pemkot Solo dengan berbagai elemen Muslim Surakarta di Balai Tawangarum Balaikota Surakarta, Senin (5/3/2011), Sekda Pemkot Solo Budi Suharto menegaskan perihal penutupan Cafe Kedunglumbu.
 
Di hadapan perwakilan MUI Surakarta, Muhammadiyah, Al-Irsyad, YPI Diponegoro, Laskar Umat Islam Solo (LUIS), Forum Komunikasi Aktivis Masjid (FKAM), Majelis Dakwah Indonesia (MDI), Mamlaka dan beberapa takmir itu,  Budi memerintahkan Satpol PP untuk membongkar bangunan yang tidak sesuai dengan bestek. Beberapa alasan penutupan Café kedunglumbu ini oleh Sekda Solo  adalah:

1. Dalam IMB atas nama Ny. Ie Kwan Mie peruntukan bangunan untuk kantor dan Warnet, tatapi kenyataannya diindikasikan untuk Kafe dan Karoke.

2. Menurut IMB bangunan mestinya hanya lantai 3, namun kenyataannya lantai 4

3. Hingga saat ini belum ada HO/Ijin Peruntukan

Meski kecewa karena penutupan café itu dinilai terlambat, umat Islam bersyukur perjuangannya membersihkan Pasar Kliwon dari aktivitas maksiat berhasil. “Walaupun sudah ada Komitmen dan jaminan café akan ditutup Pemkot Solo, namun masih menyisakan pertanyaan, mengapa baru ditutup sekarang?” ujar Ketua LUIS, Edi Lukito SH. [Endro Sudarsono]

Sumber  http://www.voa-islam.com