Karena mempercayai pendidikan
sebagai senjata yang dapat dimiliki seseorang, pria dari New Delhi ini membuka
sekolah di bawah jembatan. Di sekolah ini anak-anak miskin dapat sekolah
gratis.
Rajesh Kumar Sharma terpaksa keluar dari sekolah setelah tiga tahun belajar karena masalah keuangan. Pria 40 tahun ini, tidak mau melihat orang lain menderita hal yang sama.
Rajesh Kumar Sharma terpaksa keluar dari sekolah setelah tiga tahun belajar karena masalah keuangan. Pria 40 tahun ini, tidak mau melihat orang lain menderita hal yang sama.
Dia mulai berdebat dengan orangtua yang ingin anaknya bekerja daripada sekolah. Sharma juga membujuk mereka bahwa sekolah sangat penting.
Jembatan menjadi pelindung saat hujan. Sekolah ini tidak memiliki dinding dan meja tulis, dan hanya tiga dinding dicat hitam menjadi papan tulis. Demikian seperti dikutip dari Edvantage, Selasa (12/2/2013).
Sharma bukan seorang guru, dia mengelola toko keperluan sehari-hari di kota. Dia pun menyerahkan urusan toko kepada saudaranya ketika sedang mengajar tanpa bayaran di sekolahnya tersebut.
Semua bahan membaca dan menulis disediakan gratis. Murid-murid Sharma yang berusia empat sampai 12 tahun duduk di atas karpet selama kelas berlangsung.
Sekolah tidak mempermasalahkan soal kehadiran. Peraturan sekolah juga cenderung bebas. Tapi hal inilah yang membuat murid kembali datang setiap hari.
"Saya mengerti bahwa pemerintah tidak bisa membangun sekolah di sini sekarang. Saya tidak naïf. Tapi saya bermimpi, kami akan memiliki sekolah kecil, tempat semua anak di lingkungan ini dapat sekolah," kata Sharma. (Ahmad Rifky)(//rfa)