Ada empat hal menarik dari statement
Anas Urbaningrum. Pertama, Anas dari sudut narasi di awal sepertinya ingin
menunjukkan ke publik, meskipun sarat dengan muatan politik, ia akan taat pada
prosedur hukum. Anas masih punya perspektif KPK bekerja secara objektif dan
independen. Itu adalah retorika politik.
Kedua yang mengagetkan saya, Anas
langsung menohok figur SBY. Meski tidak ada kata-kata SBY dalam statemennya,
kita semua tahu yang dituju Anas itu adalah SBY.
Pernyataan Anas yakni "Saya baru menyadari saya akan jadi tersangka, saat ada permintaan kepada KPK untuk memperjelas kasus saya.
Pernyataan Anas yakni "Saya baru menyadari saya akan jadi tersangka, saat ada permintaan kepada KPK untuk memperjelas kasus saya.
Kemudian ia mempertegas lagi, apa
yang terjadi itu semakin sadar akan jadi tersangka saat saya diminta fokus pada
masalah hukum," itu adalah tohokan untuk SBY.
Di statemen itu dia flash back 2010
saat kongres di Bandung. Anas menyebut ia adalah anak yang dilahirkan tapi
tidak diharapkan. Dan itu adalah pemilihan diksi yang kuat, bukan aspek
dramatur tapi verbal agresif. Pemilihan verbal agresif, saya seperti bayi tidak
diharapkan. itu mengonfirmasi Anas bahwa ada faksi-faksi di Demokrat benar
adanya.
Selama ini faksi-faksi itu selalu
dibantah termasuk oleh Anas sendiri lalu Marzuki Alie, Andi Mallarengeng dan
SBY juga. Pernyataan tadi secara politis, ekplisit dan implisif ada faksi-faksi
di Demokrat sejak 2010
Ketiga, anas memosisikan penetapan
dirinya sebagi tersangka sebagai rekayasa politik. Dia bercerita bagaimana
Sprindik KPK bocor. Namun Anas menyimpulkan di atas segalanya yakni pertemanan
dan persaudaran.
Itu ia arahkan kepada orang-orang
yang loyalis kepada Anas. Dan meski ia tidak Ketua Umum lagi, persaudaran dan
pertemanan adalah di atas segalanya. Anas berhasil mengelola proses kekitaaan
bagi pendukungnya.
Yang keempat ini cukup menghentak,
bagi siapa pun dan termasuk internal Demokrat. Anas menyebut, penetapan sebagai
tersangka bukan akhir segalanya. Dan ini adalah halaman pertama dan akan ada
halaman-halaman yang akan dibuka serta dibaca bersama.
Statemen ini menohok ke mereka-mereka yang menginginkan Anas turun.
Statemen ini menohok ke mereka-mereka yang menginginkan Anas turun.
Anas memberi warning, bahwa
permainan baru mulai dan akan ada halaman-halaman berikutnya. Ini adalah psy
war atau perang urat syarat secara terbuka kepada SBY dan inner cycle SBY.
Anas saat mengucapkan itu juga
dengan jari menunjuk. Itu adalah ekspresi dimulainya fase perang terbuka.Bisa
saja dengan frontal atau kasar yakni pengembosan partai, atau dengan cara khas
Anas yakni soft strategi. Soft strategi ini yakni Anas akan berusaha
menancapkan pengaruhnya melalui orang-orangnya agar tetap bertahan di struktur
Demokrat.