Sabtu, 08 Oktober 2011

Terbang dengan kekuatan air

Terbang sendiri ke udara dengan roket pribadi mengambil inspirasi dari cerita-cerita fiksi tahun 1920-an. Tahun 1960-an teknologi semacam itu telah menjadi kenyataan. Tapi sampai saat ini kendalanya adalah roket yang digunakan belum membawa bahan bakar yang cukup untuk terbang, sehingga mengangkasa tidak lebih dari 30 detik saja. Kini muncul alat sejenis yang mengusung teknologi water-propelled jetpack. Lebih lama terbangnya dan lebih aman. Masak, sih?


JetLev-Flyer adalah jetpack bertenaga 215 HP yang bekerja dengan menyemburkan air ke bawah melalui mulut-mulut pipa semprot dengan tekanan tinggi sehingga bisa menerbangkan pemakainya dengan kokoh dan terkontrol. Penggunanya dapat terbang angkasa hingga ketinggian 30 kaki dan top speed 64 km/jam. Model penerusnya bahkan sanggup terbang hingga 50 kaki pada kecepatan 80 km/jam. Iiii...ha!



JetLev-Flyer sanggup bermanuver dengan mudah, mampu berbelok-belok saat take-off, terbang, melayang-layang, dan mendarat. Sanggup terbang selama 2 jam bahkan hingga 5 jam dengan jarak jelajah 300 km. Uniknya adalah mesin ini didorong dengan tenaga air melalui selang karet oleh mesin 4 tak yang mirip dengan mesin kapal boat yang dipasang di punggung.

Sisi positif dari mesin ini adalah terbangnya yang jauh lebih lama dari jetpacks biasa. Ini terutama karena JetLev-Flyer terbang di atas sumber bahan bakarnya. Mesin ini menyedot air dari danau atau laut di bawahnya dan bukannya membawa serta bahan bakar dan mesinnya ke udara.

Memang selang karet kuningnya agak sedikit mengganggu, karena berarti akan menahan penggunanya dan secara teknis bersentuhan dengan permukaan air. Tapi karena benda ini membawa kita ke udara, anggap saja sebagai jaring penyelamatnya. Tentu saja kebanting di air pada kecepatan tinggi sangat menyakitkan, tapi pembuatnya meyakinkan bahwa alat ini mudah digunakan dan lebih aman ketimbang main ski air atau parasailing. Di Bali atau Ancol udah ada belum ya.






Sumber http://bikinkaget.blogspot.com