Budaya hemat
hemat memang lebih baik dibiasakan sejak dini
Hemat pangkal kaya
sering kita dengarkan, dan pepatah tersebut bisa jadi akan lebih mudah bila
kita lakukan sejak dini karena lebih gampang menjadi sebuah kebiasaan dan
sifat. Mungkin seperti inilah gambaran dari seorang mahasiswi yang sejak dini
membiasakan budaya menabung dalam hidupnya, kinipun iya memanen ketelatenannya
untuk berhemat tersebut untuk mewujudkan impiannya yaitu menjalankan rukun
Islam yang ke-5 Ibadah Haji.
Itulah yang terlihat dijumpai di Kloter 17 Medan saat masuk asrama haji.
Seorang jamaahnya Putri Sentika (19) ternyata sudah mengumpulkan uang untuk
berangkat haji sejak usia 1,5 tahun. Tentunya, semua berkat dorongan orangtua
yang telah menabung khusus untuknya. Setelah terus menabung selama 19 tahun,
akhirnya Putri diperkenankan untuk berangkat ke Mekkah tahun 2011 ini.
Apalagi, dia juga melanjutkan tabungan khusus berhajinya itu dengan uang jajan dan pemberian orangtua. Dan yang lebih membuat Putri bahagia, dia berangkat haji bersama seluruh keluarganya. Putri merasa nyaman dan sangat berbahagia bisa melengkapi ibadah rukun Islam kelima secara bersamaan. Karena umumnya jamaah calon haji hanya dipanggil secara pribadi oleh Allah.
Perempuan kelahiran 8 Juni 1992 itu mengaku, pada 2008 lalu dia bersama enam anggota keluarganya didaftarkan berangkat haji oleh Ayahnya, Prayitno. "Alhamdulillah, Allah memanggil kami sekeluarga sekalian dengan nenek dan tante untuk beribadah haji tahun ini,"ujar Putri kepada Tribun, Rabu (19/10/2011) di Asrama Haji Embarkasi Medan.
Putri mengatakan ingin sekali melihat segala kebesaran Allah di tanah suci. Seperti pusat kiblat umat Islam yakni Kabbah, menemukan raudah, mengunjungi makam Rasul, dan tempat-tempat bersejarah lainnya. Namun yang terutama beribadah dan menyerahkan diri secara penuh di rumah Allah.
Mahasiswi Fakultas Ekonomi semester III ini telah memohon ijin selama 40 hari untuk fokus ibadah di Mekkah. Tetapi teman-teman di kampusnya tak lupa menitipkan doa agar dibacakan sesampainya di Mekkah. "Lumayan banyaklah yang mengirimkan doa, umumnya memohon mendapat panggilan Allah agar berhasil memijakkan kaki di tanah Arab,"ucap anak Prayitno dan Nurhamidah.
Kemudian Putri juga akan bermohon, agar Allah SWT memberi kesehatan dan rejeki serta kemudahan dalam menjalani hidup di dunia. Dan mendapatkan keberkahan akhirat, sehingga pintu surga terbuka lebar untuknya dan keluarga besar.
Apalagi, dia juga melanjutkan tabungan khusus berhajinya itu dengan uang jajan dan pemberian orangtua. Dan yang lebih membuat Putri bahagia, dia berangkat haji bersama seluruh keluarganya. Putri merasa nyaman dan sangat berbahagia bisa melengkapi ibadah rukun Islam kelima secara bersamaan. Karena umumnya jamaah calon haji hanya dipanggil secara pribadi oleh Allah.
Perempuan kelahiran 8 Juni 1992 itu mengaku, pada 2008 lalu dia bersama enam anggota keluarganya didaftarkan berangkat haji oleh Ayahnya, Prayitno. "Alhamdulillah, Allah memanggil kami sekeluarga sekalian dengan nenek dan tante untuk beribadah haji tahun ini,"ujar Putri kepada Tribun, Rabu (19/10/2011) di Asrama Haji Embarkasi Medan.
Putri mengatakan ingin sekali melihat segala kebesaran Allah di tanah suci. Seperti pusat kiblat umat Islam yakni Kabbah, menemukan raudah, mengunjungi makam Rasul, dan tempat-tempat bersejarah lainnya. Namun yang terutama beribadah dan menyerahkan diri secara penuh di rumah Allah.
Mahasiswi Fakultas Ekonomi semester III ini telah memohon ijin selama 40 hari untuk fokus ibadah di Mekkah. Tetapi teman-teman di kampusnya tak lupa menitipkan doa agar dibacakan sesampainya di Mekkah. "Lumayan banyaklah yang mengirimkan doa, umumnya memohon mendapat panggilan Allah agar berhasil memijakkan kaki di tanah Arab,"ucap anak Prayitno dan Nurhamidah.
Kemudian Putri juga akan bermohon, agar Allah SWT memberi kesehatan dan rejeki serta kemudahan dalam menjalani hidup di dunia. Dan mendapatkan keberkahan akhirat, sehingga pintu surga terbuka lebar untuknya dan keluarga besar.
Sumber http://www.zonasemu.com/