Sebuah kisah
inspiratif yang dapat memotivasi diri kita agar tidak mudah menyerah
dikarenakan keterbatasan yang ada pada diri kita.
Lena Maria
Klingvall terlahir di Stockholm Swedia, tanpa memiliki kedua lengan dan dengan
kaki kiri yang lebih kecil dari ukuran normal. Walaupun dengan kondisi fisik
seperti itu, kini ia mampu meraih lebih banyak prestasi dibandingkan dengan
orang yang pada umumnya berfisik normal.
Orangtua
Lena Maria sangat terkejut ketika mengetahui anak mereka terlahir tanpa tangan
dan hanya memiliki satu kaki normal. Tetapi mereka tidaklah kecewa dan berputus
asa, mereka yakin bahwa anak mereka itu berhak melakukan apapun, mereka
membesarkannya dengan penuh kebanggaan dan kasih sayang. Mereka tidak malu
untuk memperkenalkan anak mereka ke lingkungan tempat tinggal, dan teman-teman
mereka. Banyak kerabat yang salut kepada keteguhan dan kegigihan mereka, bahkan
memberikan semangat serta dukungan bagi mereka. Hal ini yang menjadikan Lena
Maria tumbuh menjadi sosok yang mandiri, penuh keyakinan dan kepercayaan diri.
Walaupun tak
memiliki kedua tangan, Lena Maria belajar renang ketika umurnya masih tiga
tahun. Pada usia 18 tahun, ia meraih juara di kejuaraan olahraga nasional
Swedia di cabang renang dan menempatkannya sebagai salah satu atlet renang
nasional Swedia. Banyak kompetisi renang yang telah diikutinya salah satunya
kejuaraan Paralympic Nasional di Seoul, Korea Selatan.
Saat ini,
Lena telah berhenti menjadi atlet nasional dan memulai kariernya di bidang
seni. Ia mendapatan beasiswa dari pemerintah Swedia untuk melanjutkan
pendidikannya di The Royal University College of Music . Saat ini ia telah
mengadakan berbagai konser di Moskow, Latvia, Jerman, USA, Hong Kong, Thailand,
Korea, Singapore, Malaysia and Taiwan. Ia juga telah membuat beberapa album
lagu yang diproduksi oleh Universal Music Jepang.
Selain
berprestasi di bidang tarik suara, Lena Maria juga sangat berbakat dalam
melukis. Ia melukis menggunakan mulut dan kakinya.
Pada tahun 1996, Lena Maria meluncurkan sebuah buku yang mengisahkan tentang hidupnya, yang berjudul “Foot-Notes”. Saat ini buku tersebut telah diterjemahkan dalam bahasa Norwegia, Finlandia, Polandia, Jerman, Perancis, Jepang, Thailand, Korea, Mandarin, Rusia, dan Inggris.
Pada tahun 1996, Lena Maria meluncurkan sebuah buku yang mengisahkan tentang hidupnya, yang berjudul “Foot-Notes”. Saat ini buku tersebut telah diterjemahkan dalam bahasa Norwegia, Finlandia, Polandia, Jerman, Perancis, Jepang, Thailand, Korea, Mandarin, Rusia, dan Inggris.
“I prefer to
rejoice what I can do- not mourn what I can’t ” – Lena Maria
Kata-kata
dari Lena Maria :
“Saya lebih
memilih untuk bersyukur atas apa yang dapat saya lakukan- daripada kecewa atas
apa yang tak dapat saya lakukan “
Kisah inspiratifnya dapat selengkapnya dibaca di http://www.lenamaria.com