Sabtu, 01 Oktober 2011

Amerika Lebay, Peristiwa 11 September Didramatisir Memfitnah Islam


 
HONG KONG (voa-islam.com) – Negeri Paman Sam yang terkenal sebagai negara adidaya, ternyata sangat lebay. Peristiwa 11 September didramatisir untuk memfitnah Islam.


Awalnya saya tidak tertarik menuliskan siaran TV Hong Kong mengenai peristiwa 11 September. Sekali melihat, saya masih berpikir biasa. Dua kali melihat siaran yang berjudul ‘Never forget 11/9’ saya juga masih acuh, karena isinya seperti apa sudah bisa ditebak. Tetapi pikiran saya terusik ketika tayangan ini diulang-ulang dan diputar secara detil, menggambarkan penderitaan yang panjang dan melelahkan. Seakan bangsa Amerika sangat dizalimi, sangat direndahkan, sangat menderita, sehingga memaksa dunia mencurahkan perhatian dan waktu mereka untuk menonton tayangan murahan penuh dusta ini.

Keheranan saya bertambah ketika ternyata Ahad, 11 September, TV Hong Kong juga menayangkan film berjudul ‘United 93’, yakni film besutan Amerika yang berisi kedustaan dan fitnah keji terhadap Islam. Film ini bercerita tentang pembajakan pesawat oleh empat pemuda Arab. Pemuda Arab ini diperankan dan diperagakan oleh bintang berwajah Arab. Di mana empat pemuda ini secara kejam melakukan pembantaian, penyekapan, kekerasan pada semua penumpang pesawat. Dua pemuda bertugas membunuhi dan membantai pilot agar bisa mengambil alih semua awak pesawat. Dua pemuda lainnya bertugas membantai penumpang. Fitnah terhadap pemuda Arab ini bertambah sadis karena barat berhasil mengemas secara rapi, setiap membantai penumpang dalam pesawat tang dibajak, mereka membaca kalimat takbir, tahmid dan tahlil.

Tidak ketinggalan pula, barat rupanya berupaya memaksa masyarakat dunia untuk mengasihani penduduknya. Ketika pembajakan pesawat, penumpang berusaha menelpon keluarga masing-masing. Penumpang ini meratap, menangis, berteriak histeris, merasa menderita. Di saat mereka menangis ini, pemuda Arab tidak segan-segan membantai mereka. Sungguh, tayangan dusta yang menggelikan. Berhari-hari mengemis belas kasih dunia, demi memaksa masyarakat menelan propaganda.

Ketika itulah saya bertanya dalam hati, mana tayangan film saat mereka menjajah Afghanistan? Mana tayangan film mereka saat memperkosa gadis-gadis kecil Palestina? Mana tayangan-tayangan film ketika mereka membantai rakyat sipil di Gaza? Mana tayangan film ketika mereka membumihanguskan madrasah ‘Red Mosque’ di Pakistan? Mana tayangan mereka yang membantai anak-anak balita di Irak? Mana tayangan film mereka ketika menelanjangi muslimah Afghanistan? Mana tayangan film mereka ketika pasukan sadis mereka menginjak-injak umat islam di Arab? Mana tayangan film mereka ketika menyiksa tahanan Guantanamo? Mana tayangan film mereka ketika pasukan-pasukan munafik sombong mereka menembaki rakyat yang tidak berdosa di dunia-dunia Arab? Mana semua itu, dunia ingin menyaksikan juga kekejaman tersebut. [yulianna ps]

Sumber  http://draft.blogger.com