Sabtu, 25 Februari 2012

Wow ! Raja Dangdut Bilang Umat Islam Masih Butuh FPI


Setelah artis Fauzi Badilla tampil di You Tube dengan mengusung Indonesia Tanpa JIL, Raja Dangdut H. Rhoma Irama yang juga Ketua Umum Forum Silaturahmi Ta’mir  Masjid dan Musholla Indonesia (Fahmi Tamami) menyatakan sikapnya untuk perang terhadap pemikiran liberalisme. Bukan hanya itu, Pimpinan Orkes Melayu Soneta Grup ini juga menyatakan dukungannya terhadap Front Pembela Islam (FPI).


Saat bersilaturahim dengan Ketua Umum FPI Habib Rizieq Syihab beserta pengurus FPI lainnya di markas FPI, Jl. Petamburan III, Jakarta, Bang Rhoma – begiti ia akrab disapa – menegaskan, Umat Islam masih butuh FPI.  Untuk menghadang liberalisasi, bukan hanya tipikal Abu Bakar As-Shiddiq yang harus tampil, tapi juga tipikal Umar bin Khattab harus lebih dominan.

Rhoma menyerukan, agar umat Islam, terutama ormas-ormas Islam, saling bahu membahu dalam kapasitasnya masing-masing. Di era liberalisasi, sesama muslim harus lebih mempererat ukhuwah Islamiyah. Mengingat gerakan zionis sudah memasuki segala aspek, baik di bidang politik, ekonomi, social maupun budaya. “Semoga dalam pertemuan Ahad besok dengan Forum Ulama dan Habaib Betawi di Jakarta dapat menghasilkan komitmen bersama. Karena itu, ormas Islam harus bersinergis dalam memperjuangkan Izzul Islam,” kata Rhoma.

Jika kelompok liberal menginginkan agar FPI bubar, maka Fahmi Tamami bersama Forum Ulama dan Habib Jakarta juga akan menuntut agar LSM komparador asing juga dibubarkan. Rhoma menghargai sikap FPI, yang hendak  menarik berkasnya, sehingga tak lagi terdaftar di Kemendagri. Bukankah banyak lainnya yang tak terdaftar.

Sekilas Fahmi Tamami

Dalam kesempatan itu, Rhoma selaku Ketua Fahmi Tamami menjelaskan secara singkat profil berdirinya organisasi yang didirikan oleh para ulama dan habaib, seperti: KH. Zainuddin MZ  (alm), KH. Manarul Hidayah, KH.  , termasuk Habib Rizie sendiri.

Rhoma Irama menjelaskan, Fahmi Tamami muncul karena adanya keresahan umat Islam atas upaya pengambilalihan masjid dan musholla oleh kelompok Islam tertentu. Tujuan pengambilalihan masjid dan musala itu untuk memecah belah Muslim. Menurut Rhoma, gerakan itu mulai tumbuh dan berkembang di daerah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi).

Saat ini, kata Rhoma, Fahmi Tamami berdiri di 23 provinsi di Indonesia, dan 100 perwakilan di tingkat kabupaten kota. Banyak pengurus Fahmi Tamami di daerah meminta agar bersinergis dengan FPI untuk menggelar Tabligh Akbar bersama. Desastian

Sumber  http://www.voa-islam.com