Rabu, 22 Februari 2012

Awas! Snouck Hurgonje Baru di Sekitar Kita, Ceramah di Taklim-taklim


Inilah ungkapan seorang titisan Snouck Hurgronje abad 21. Dalam beberapa statusnya di jejaring sosial Facebook, GN (inisial), seorang muallaf bule asal Australia yang sering disebut-sebut ustadz, dan kerap berceramah di majelis-majelis taklim kaum ibu maupun bapak, bernada sangat sinis tentang Front Pembela Islam(FPI) dan Habib Rizieq Syihab.


Dalam statusnya, ia mengatakan, ada banyak laporan rekayasa da sepihak di media terkait kasus insiden Monas. Menurutnya, FPI tidak 100% selalu benar dan wajib didukung. Dan FPI juga tidak 100% salah dan wajib dibubarkan. Bule itu mengatakan, FPI dipelihara secara khusus oleh polisi supaya bisa digunakan untuk mengancam orang-orang tertentu.

 “Saya lebih cenderung tidak peduli pada mereka. Apa yang saya lihat di media adalah mereka main hakim sendiri, dan tidak peduli pada pendapat orang lain,” katanya.

Dengan bodohnya, ia juga mengatakan, Ahmadiyah itu bukan suatu “bahaya” besar dan nyata terhadap ummat Islam secara nasional. Jumlah pengikut mereka bisa dihitung karena saking sedikit. Dan perlu diketahui, bahwa Ahmadiyah bukan satu kelompok, tetapi ada banyak pecahan. Ada yang menganggap bahwa Mirza Ghulam Ahmad itu hanya seorang wali, sama seperti banyak orang NU bilang Gus Dur adalah wali. Jadi atas itu mereka mau dibunuh tanpa perlu proses pengadilan dulu?

Snouck Hurgronje baru yang kini tinggal di Jakarta ini merekomendasi, kita yang Muslim perlu hati-hati terhadap FPI. Mendukung tidak perlu, dan bergabung dengan orang yang menuntut mereka dibubarkan juga tidak perlu. Tetapi di antara kedua posisi itu, ada banyak hal yang perlu diselediki karena masih belum jelas.

Status yang mendapat komentar pedas dari jamaah facebook ini tak berhenti, keesokan harinya, GN kembali melempar bola panas untuk mengaduk-aduk emosi kaum muslimin di akun FB miliknya. Status  kedua, bule usil itu mengatakan, Habib Rizieq akan segera dihujat rame-rame di facebook karena tuduhannya kepada Gubernur Kalteng. Habib pun dituding tidak bertabayun dulu. Ia berharap, Habib akan dihujat sebagai orang JIL, pendukung Yahudi, penyusup, feminis, agen intel asing dan orang yang tidak paham agama. Bule itu mengatakan, habib baru kenal Islam sejak lahir, karena belum mengerti Islam secara baik dan benar.

Agar umat Islam tidak tertipu, kenalilah siapa Snouck Hurgronje baru yang dengan sinis menghujat FPI dan Habib Rizieq Syihab.  GN adalah warga asing dari Selandia Baru (& Australia). Lulusan Universitas Griffith, Brisbane, Fakultas Kajian Asia & Fakultas Pendidikan. Masuk Islam tahun 1996, di Jakarta. Sudah 15 tahun menetap di Jakarta, & pindah kerja setiap beberapa tahun. Ia kini masih WNA dan memakai visa. Aktivitas utamanya adalah mengajar bahasa Inggris (tidak aktif). Menulis buku perbandingan agama Islam-Kristen. Belajar agama.

Ia juga memberikan berbagai macam konsultasi seperti agama, muallaf, pendidikan, anak, psikologi anak, kesehatan, parenting, sosial, politik, bisnis, dsb. lewat email, blog, dan pertemuan pribadi. Ceramah sewaktu-waktu (tidak secara rutin). Lalu menulis buku tentang Islam di Indonesia, tentang pendidikan di Indonesia. Membuat buku dan mainan anak, dan membuat produk pendidikan untuk anak (games, dll). Tetap seperti biasa, setiap hari, membahas persoalan agama, pendidikan, sosial, politik, dll, dalam bahasa Indonesia di Blog dan Facebook.

Rupanya si GN sengaja membuat emosi jamaah Facebook meluap-luap. Setelah membuat postingan yang provokatif, lalu ia hapus. Keesokan harinya kembali memancing emosi umat, dan setelah banyak komen, dihapus lagi. Setidaknya ia sudah tiga kali memposting tulisan provokatif dan dihapus. Rupanya ia khawatir, jatidirinya terbongkar, sehingga harus menghapus statusnya.

Mungkin ia lupa, Malaikat sudah mencatat. Catatan itu tak kan ada manusia yang bisa menghapusnya. Subhanallah cara Allah Ta'ala membuka tabir dusta kaum munafiqun. Adapun postingan hadits-hadits, tak lain hanya kedok saja. Kini ia berlindung di balik ketiak mantan Ketua MUI, KH. AMY (inisial). Setelah puas menghujat FPI dan Habib Rizieq, ia mengaku habis ditraktir kiai tersebut.

Harus diakui, umat Islam betul-betul kecewa terhadap media sekuler yang  tidak seimbang dalam memberitakan FPI. Kita lelah, Islam (gerakannya) selalu disudutkan, dikerdilkan, karakternya dimutilasi. Ini salah satu alasan banyak orang yang balik cinta dan mendukung FPI Apalagi ditambah dakwah kongkritnya di tempat-tempat  bencana, membantu advokasi dan lain-lain, yang hampir tak tersentuh media sekuler.

Mau Tahu Karakter Snouck Hurgronje

Christian Snouck Hurgronje adalah spionase Belanda yang mempelajari Islam dan menyebarkan fitnah di tengah masyarakat Muslim. Dengan menggunakan pengetahuan tentang Islam dan sejarahnya, Snouck menjalankan siasat busuknya untuk mencari kelemahan umat Islam dari dalam.

Di balik ”penelitian ilmiah” itulah, ia melakukan aktivitas spionase, demi kepentingan penjajah dan melanggengkan kekuasaan kolonial. Dengan cara manipulasi, pengkhianatan, dan pura-pura masuk Islam, Snouck berganti nama menjadi Abdul Ghaffar, mempelajari Islam di Mekkah Al Mukarramah, bahkan menunaikan ibadah haji.

Selama di Hijaz, ia berbaur dengan masyarakat Indonesia yang mukim di sana, dan menjalin hubungan erat dengan para ulama Mekkah dan Indonesia, khususnya asal Jawa, Sumatera, dan Aceh. Banyak data-data penting dan informasi yang diperoleh, saat ia memata-matai gerakan anti penjajahan, terutama ihwal rencana para ulama Indonesia yang akan menyerukan jihad melawan Belanda di Tanah Air.  

Seperti diketahui, dahulu, musim haji adalah waktu yang tepat berkomunikasi dan saling tukar informasi diantara pemimpin umat dari berbagai belahan dunia. Saat kembali ke Indonesia, Snouck menikahi dua wanita Muslimah, salah satunya anak kiai asal Bandung. Kemudian ia menawarkan diri kepada pemerintah Belanda untuk ditugaskan di Aceh. Yang jelas, banyak informasi yang disuplai Snouck kepada Belanda. Ia membuat laporan panjang yang berjudul ”Kejahatan-kejahatan Aceh”. Laporan ini menjadi acuan dan dasar kebijakan politik dan militer Belanda dalam menghadapi masalah Aceh.

Jaringan intelijen yang dibangun Snouck adalah merangkul mata-mata dari kalangan pribumi, diantaranya ulama Jawa yang membantu pencitraan dirinya sebagai saudara seiman. Ia juga dibantu oleh seorang asisten dari keturunan Arab, yaitu Sayyid Utsman Yahya bin Aqil Al Alawi. Sayyid adalah penasihat pemerintah Belanda dalam urusan Islam dan kaum muslimin.

Snouck lalu merekomendasikan, bahwa yang berada di balik perang dahsyat Aceh dengan Belanda adalah para ulama. Sedangkan tokoh-tokoh formalnya bisa diajak damai dan dijadikan sekutu, karena ia yakin tokoh-tokoh itu hanya memikirkan duniawinya, mengamankan posisinya. ”Islam harus dianggap sebagai faktor negatif karena dialah yang menimbulkan semangat fanatisme agama di kalangan muslimin. Islam membangkitkan kebencian dan permusuhan rakyat Aceh terhadap Belanda,” begitu statemen Snouck. Itulah sebabnya, ia meyakinkan pemerintah Belanda, kekuatan di Aceh bisa ditaklukkan bila ulamanya ”dibersihkan”.

Maka Snouck Hurgronje abad 21 ini (berinisial GN) adalah berupaya memprovokasi umat untuk berhati-hati pada FPI dan Habib Rizieq Syihab. Targetnya adalah mengadu domba sesama kaum muslimin (devide et impera). Ini adalah ungkapan yang sangat jahat. Karena itu umat Islam harus mewaspadai, dan jangan sampai terkecoh. Makhluk ini sangat berbahaya, ia pandai beretorika dan bermulut manis. ***

Sumber  http://www.voa-islam.com