Panas yang
dipancarkan mesin pembakar mayat di krematorium mampu menghasilkan energi untuk
memasok listrik. Sejumlah ahli dari East Sussex, Inggris, melakukan penelitian
untuk memanfaatkan
panas tersebut.
"Energi
yang kami daur ulang bukan berasal dari mayatnya, tapi dari mesin
pembakarnya," kata manajer humas dewan kota, Peter Mead, seperti dikutip
dari laman Telegraph, Selasa, 8 Desember 2009.
Peter
mengatakan, mesin pembakaran mayat membutuhkan energi yang sangat besar. Sebab
itu, strategi daur ulang penting dilakukan untuk penghematan. Energi yang
tercipta akan difungsikan untuk membangkitkan generator. "Yang nantinya
bisa untuk memasok energi listrik," ujarnya.
Daur ulang energi di krematorium juga pernah digagas pejabat kota di Taipe, Taiwan. Mereka berencana menggunakan energi dari mesin pembakar mayat untuk memasok listrik ke mesin pendingin atau AC. Namun, hal tersebut menuai kontra dari masyarakat.
"Saya kagum dengan ide kreatif itu, tapi bagaimana dengan keluarga yang berduka. Sungguh mengerikan menikmati dinginnya AC yang tercipta dari hasil pembakaran jenazah keluarganya," kata Chuang Ruei-hsiung, anggota dewan setempat.
Sumber : http://jiastisipolcandradimuka.blogspot.com
Daur ulang energi di krematorium juga pernah digagas pejabat kota di Taipe, Taiwan. Mereka berencana menggunakan energi dari mesin pembakar mayat untuk memasok listrik ke mesin pendingin atau AC. Namun, hal tersebut menuai kontra dari masyarakat.
"Saya kagum dengan ide kreatif itu, tapi bagaimana dengan keluarga yang berduka. Sungguh mengerikan menikmati dinginnya AC yang tercipta dari hasil pembakaran jenazah keluarganya," kata Chuang Ruei-hsiung, anggota dewan setempat.
Sumber : http://jiastisipolcandradimuka.blogspot.com