YOGYAKARTA,
(PRLM).- Daya Laras Dika (19) merupakan remaja teladan dari keluarga tidak
beruntung. Lelaki berkacamata minus sebagai sosok pejuang yang berontak pada
kemiskinan yang mendera orang tuanya. Kerja kerasnya terbayar dengan
diperolehnya beasiswa penuh di
International Finance Woosong University Korea
Selatan.
Pria
kelahiran Yogyakarta, 19 Februari 1992 ini putra pasangan Agus Yus Yudiarso dan
Katijah, pasangan tukang parkir di Kota Yogyakarta. Selama enam bulan, dia
tercatat sebagai mahasiswa program internasional Fakultas Ekonomi Universitas
Islam Indonesia (UII). Atas dorongan fakultas, dia mengikuti tes beasiswa dan
berhasil lolos.
Keteladanan
Laras pada sikap tegar dan tak pantang menyerah. Sejak SD, orang tuanya tak
mampu membayar sekolah. Dia malang melintang untuk mendapatkan beasiswa, dengan
cara masuk dari satu kantor ke kantor lain di lingkungan Pemkot Yogyakarta
untuk mendapatkan beasiswa. Cara yang sama ditempuhnya saat SMP 6 dan SMA 1
Yogyakarta. "Saya mendapatkan biaya studi dengan mengajukan beasiswa,
orangtua saya ekonominya sederhana. Mereka buruh parkir," ujar dia.
Ketika SMA,
dia sedikit lega setelah mendapat bantuan pendidikan pemegang Kartu Menuju
Sejahtera (KMS) persiapan kuliah mendapat bantuan jaminan pendidikan daerah Rp
3 juta dan beasiswa prestasi untuk lulusan SMA sebesar Rp 900.000 dari Pemkot
Yogyakarta.
Inginya
kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI) atau Universitas Gadjah
Mada (UGM), takdir mengantarkannya ke Fakultas Ekonomi UII angkatan 2010.
Karena tercatat sebagai mahasiswa ekonomi reguler, dia menegosiasi supaya masuk
kelas internasional. Beasiswa dari Lembaga Zakat, Infaq dan Sadakah (Lazis) UII
sebesar Rp 32 juta hanya cukup mengikuti program ekonomi reguler. Dia tidak
menyerah, caranya mencari saweran di kampus mendaftar program tuition fee
dengan jadi instruktur atau asisten, meskipun ini dilarang bagi mahasiswa yang
sudah mendapat beasiswa.
Masalah baru
muncul, ketika kedua orangtua Laras tidak mengizinkan anak tunggalnya ke luar
negeri, karena dia tidak pernah pergi jauh. "Saya melakukan pendekatan ke
orangtua sejak Laras mulai aplikasi beasiswa ke Woosong. Saya meyakini dia bisa
diterima, maka kedua orang tua dia kita yakinkan anaknya bisa lebih terjamin
masa depannya dengan kuliah di Korsel," kata Ketua Internasional Program
Ekonomi UII, Anas Hidayat.
Sabtu
(26/2), Laras yang tercatat sebagai warga Bangunrejo RT.01/1639 Kricak,
Tegalrejo, Yogyakarta terbang menuju Korsel.
http://www.zonamaya.info