Kisah menarik dari masjid paling utara di dunia, Masjid Midnight Sun, telah
menginspirasi para pembuat film Kanada untuk mengubahnya menjadi sebuah film
dokumenter.
"Ketika kami mendengar tentang kisah proyek Masjid ini, kami langsung
berpikir bahwa ini tidak biasa dan pasti akan membuat cerita besar untuk sebuah
film dokumenter," kata pembuat film Saira Rahman kepada OnIslam.net.
Saira dan Nilufer Rahman diharapkan akan membuat film dokumenter tentang
Masjid Midnight Sun di Inuvik di Wilayah barat laut Kanada.
Berjudul "Masjid Arktik", film dokumenter ini akan menceritakan
kisah perjalanan masjid sejauh 4.000 km pada tahunpada 2010 dari kota padang
rumput Winnipeg di provinsi Manitoba menuju ke Inuvik, kota paling utara di
Kanada Arktik.
"Sebenarnya, dua hari sebelum masjid melakukan perjalanan sejauh 4.000
km, Hussain Guisti, manajer umum dari Zubaidah Tallab Foundation (yayasan amal
Kanada yang mensponsori pembangunan masjid), menanyakan apakah kami akan
tertarik untuk membuat sebuah film tentang Masjid Kutub Utara," kata
Saira.
Komunitas Muslim di Inuvik sendiri sangat kecil sehingga tidak mampu
membangun masjid baru karena upah tenaga kerja dan bahan bangunan di wilayah
Arktik jauh lebih tinggi daripada di bagian selatan Kanada.
Namun hal itu terpecahkan setelah Zubaidah Tallab Foundation, sebuah
lembaga amal Islam berbasis di Manitoba, masuk dan mengumpulkan dana untuk
membangun masjid.
Kelompok ini juga menemukan pemasok bangunan prefabrikasi di Manitoba yang
mengirimkan gedung ke Inuvik dengan setengah harga dari biaya membangun masjid
di kota.
Perjalanan epik masjid kecil ini menarik perhatian internasional karena
secara perlahan-lahan melalui jalan darat, menyusuri sungai hingga sampai ke
tujuan akhir.
Inuvik terletak di Wilayah barat laut Kanada dan memiliki populasi 3.600
orang, sekitar seratus dari warga beragama Islam.
Muslim telah bermigrasi ke kota-kota sumber daya yang lebih kecil, seperti
Inuvik, untuk mencari pekerjaan dan berharap mendapat kualitas hidup yang lebih
baik.
Menurut angka sensus terakhir, penduduk Muslim dari Northwest Territories
tumbuh dengan laju 300 persen setiap dekade.
Karena lokasinya di utara, Inuvik disebut 'Cahaya Matahari Tengah Malam'
karena mengalami rata-rata 56 hari sinar matahari terus menerus dan setiap
musim panas selama hampir 30 hari, namun diselimuti gelap gulita setiap musim
dingin.
Komunitas Muslim di Inuvik mengikuti jadwal shalat dan puasa dari kota
Edmonton.
Persepsi Baru
Para pembuat film berharap untuk menangkap drama dari pengembaraan masjid
dan mengubah persepsi tentang Muslim di dunia yang sering merespon masjid
dengan ketakutan dan kontroversi.
"Kami berharap bahwa orang yang menonton film dokumenter ini akan
menemukan bahwa ada jauh lebih banyak dari cerita tentang pembangunan
masjid," kata Saira kepada OnIslam.net.
"Ini tentang penempaan sebuah komunitas yang unik dan kami tidak hanya
berbicara tentang komunitas Muslim yang unik."
Saira mengatakan bahwa film ini akan menunjukkan dampak masjid yang telah
dibuat di kota kecil.
"Masjid Midnight Sun, telah berdampak di seluruh Inuvik dan
meletakkannya di dalam peta, sehingga menjadi nilai lebih.
"Kami berharap penonton akan terinspirasi oleh semangat energi dan
komunitas positif yang kita saksikan saat syuting film dokumenter
tersebut."
Dokumenter ini diproduksi oleh Buffalo Gal Pictures dan Snow Angel Films,
yang dimiliki oleh dua bersaudara, Nilufer dan Saira Rahman.
Film saat ini sedang dalam pasca produksi, akan melalui 120 jam cuplikan,
dan telah diluncurkan kampanye online untuk mendapatkan respon dari penonton.
"Hanya tiga hari dari posting trailer kami di YouTube, kami mendapat
lebih dari 10.000 views," kata Saira.
"Ini terbukti dari komentar kami bahwa orang-orang benar-benar ingin
melihat film ini."(fq/oi)
Sumber http://www.eramuslim.com