Kitab yang dinukil dan diterjemahkan dalam Irsyadussari fi jam’I
Mushonnafaat Asyekh Hasyim Asy’ari karya KH. Hasyim Asy’ari, terdapat
beberapa untaian perkataan tokoh pendiri Nahdlatul Ulama (NU) ini tentang
kesesatan kaum Syi’ah, yang telah mencaci-maki dan mengkafirkan para sahabat
Nabi Muhammad Saw.
Berikut perkataan KH. Hasyim Asy’ari terkait Syi’ah:
“Dan diantara mereka ada kaum rofidhoh (syi’ah) yang mencaci-maki Sayyidina
Abu Bakar dan Umar ra, dan mereka membenci sahaba-sahabat (nabi) ra dan secara
berlebih-lebihan (ghuluw) terhadap Sayyidina Ali dan ahlul bait ra. Sayyid
Muhammad berkata dalam syarah al-Qomus (tentang Syi’ah): Dan sebagian mereka
(Syi’ah) telah sampai pada kekafiran dan zindiq, semoga Allah melindungi kita
dan kaum muslimin darinya”.
Dan Qodhi “Iyadh berkata dalam kitab as-Syafa: dari Abdullah bin Mugaffal
ra berkata: “Takutlah kepada Allah akan sahabatku, janganlah kalian
menjadikan mereka sebagai sasaran (hujatan). Barang siapa yang mencintai
mereka, maka akupun akan mencintainya dengan cintaku, dan barangsiapa yang
menyakiti mereka, maka mereka menyakiti aku. Dan barangsiapa menyakiti aku,
maka sesungguhnya dia telah menyakiti Allah. Dan barangsiapa menyakiti Allah,
maka aku khawatir Dia akan mengazabnya.” (hal 11).
Rasulullah Saw bersabda: “Janganlah kalian mencaci maki sahabatku, karena
barangsiapa mencaci mereka, maka baginya laknat Allah, malaikat dan seluruh
manusia, Allah tidak akan menerima darinya ibadah wajib maupun sunnah.” (hal
11).
Dan beliau, Nabi Saw bersabda: “Janganlah kalian mencaci maki sehabatku,
sesungguhnya akan datang suatu kaum di akhir zaman yang mencaci maki mereka,
maka janganlah kalian menshalati (jenazah) mereka, dan jangan shalat bersama
mereka, dan jangan kalian menikah dari mereka, dan jangan duduk bersama mereka,
jika mereka sakit janganlah kalian menjenguknya.” (hal 11)
Beliau Saw juga bersabda: “Barangsiapa mencaci maki sahabatku, maka
pukullah dia.” (hal11).
Rasulullah Saw telah menyatakan bahwa, mencela dan menyakiti mereka berarti
menyakiti beliau Saw dan menyakiti beliau adalah hukumnya haram, beliau
bersabda: “Janganlah kalian menyakitiku dengan menyakiti sahabatku, karena
sesungguhnya menyakiti mereka adalah menyakitiku.” Dan beliau bersabda, “Janganlah
kalian menyakitiku dengan menyakiti Aisyah.” Dan beliau bersabda tentang
Fatimah ra: “dia (Fatimah) adalah bagian dari diriku, sehingga akupun merasa
sakit apabila merasakan sakit.”
Rasulullah Saw bersabda: “Tanda keimanan adalah mencintai kaum anshor,
dan tanda kemunafikan adalah membenci mereka.” (hal 17).
Dan dari Jabir ra secara marfu’: “Mencintai Abu Bakar dan Umar adalah
bagian dari iman, dan membenci mereka adalah kekafiran, dan barangsiapa yang
mencaci maki sahabat-sahabatku, maka baginya laknat Allah, dan barangsiapa yang
menjagaku dengan menjaga (kehormatan) sahabatku, niscaya aku akan menjaganya
pada hari kiamat.” (hal 17).
“Maka wajiblah bagi setiap mukallaf untuk mencintai keluarga nabi dan
seluruh sahabatnya yang arab maupun non-arab, dan janganlah dia menjadi seperti
khawarij yang membenci ahlul bait sehingga tidak bermanfaat bagi mereka
kecintaan mereka terhadap sahabat. Dan tidak pula seperti Rofidhoh (syi’ah)
yang membenci sebagian sahabat, sehingga tidak berguna bagi mereka kecintaan
mereka terhadap ahlul bait…” (hal 17).
“Dan sesungguhnya di periode terakhir masa sahabat, telah terjadi
penyimpangan dari kaum Qadariyah, yaitu Ma’bad al-Juhani dan pengikutnya, dan
para sahabat telah berlepas diri dari mereka seperti Abdullah bin Umar dan
Jabir serta Anas dan yang lainnya ra. Kemudian setelah itu menyusul
penyimpangan lainnya sedikit demi sedikit sampai sempuna menjadi 72 golongan
sesat dan golongan ke-73 mereka adalah Ahlussunnah Wal Jamaah, dan mereka
itulah golongan yang selamat.
Maka apabila ada yang bertanya, apakah golongan-golongan sesat bisa
diketahui? Maka jawabannya adalah: sesungguhnya kita mengetahui perpecahan dan
induk golongan-golongan tersebut, dan sesungguhnya setiap golongan terpecah
menjadi golongan-golongan (yang lain) walaupun kita tidak mengetahui nama dari
golongan-golongan tersebut serta madzhabnya”. (hal 24).
“Dan induk (semua) golongan adalah Haruriyah, Qadariyah, Jahmiyah,
Murji’ah, Rofidhoh (Syi’ah) dan Jabariyah dan sebagian ulama rahimahumullah
mengatakan: induk golongan-golongan sesat adalah keenam golongan tersebut, dan
masing-masing terpecah menjadi 12 golongan sehingga menjadi 72 golongan”. (hal
24). Desastian
Sumber http://www.voa-islam.com