Reuters Para lansia yang tinggal di rumah jompo Suisyoen, Jepang, bermain dengan Paro, robot berbentuk boneka, sebagai terapi trauma pascatsunami. |
Di rumah
jompo Suisyoen, yang terletak sekitar 30 km dari reaktor nuklir Fukushima
Daiichi, Jepang, para lansia yang menjadi korban gempa dan tsunami mendapat
penghiburan
dari robot putih berbulu tebal.Robot yang mirip boneka pada itu dinamai Paro dan merupakan hadiah dari Daiwa House. Harga sewa boneka yang anti-bakteri itu sebenarnya 12.000 yen (Rp 1.3 juta). Namun rumah jompo itu tidak perlu membayar sepeserpun untuk menggunakannya.
Meskipun rumah jompo itu relatif tidak rusak dalam gempa itu, penghuninya terpaksa mengungsi selama dua bulan akibat kekhawatiran radiasi nuklir dari reaktor nuklir Fukushima.
Saat ini para penghuni Suisyoen memiliki dua Paro yang masing-masing dinamai "Love" dan "Peace". Banyak penghuni Suisyoen yang betah memeluknya selama berjam-jam
"Jika saya memeluknya, rasanya kalau ada topan pun saya merasa aman," kata Satsuko Yatsuzaka (85).
Boneka singa laut itu memang dirancang seperti hewan sesungguhnya. Boneka berbulu lembut itu bisa berkedip. Bila diperintahkan, siripnya bisa bertepuk seperti tangan.
"Paro sama lucunya dengan makhluk hidup dan setiap orang di sini merawatnya setiap hari," kata Ayako Shizo, yang kehilangan rumah akibat terjangan tsunami.
"Kalau baterainya habis, Paro berhenti bergerak. Namun kalau matanya terbuka, setiap orang langsung mengerumuninya dan mengajaknya berbicara, menanyai kabarnya, dan sebagainya," lanjut Shizo.
Sumber http://manado.tribunnews.com/2011/08/02/robot-hibur-lansia-korban-tsunami