Soal hidayah itu memang sepenuhnya
menjadi prerogatif Allah SWT. Tak seorang pun tahu kapan dan bagaimana hidayah
Islam merasuk ke dalam jiwa manusia.
Orang yang saat ini sangat membenci
bahkan menjadi musuh Islam, bisa jadi sebelum akhir hayatnya kelak menjadi
orang terdepan dalam membela agama Allah. Itu bisa terjadi setelah hidayah
menyentuh fitrah jiwanya. Begitupun sebaliknya. Orang yang saat ini hidup dalam
naungan Islam, bisa jadi ketika hidayah terlepas dari fitrahnya, suatu saat dia
menjadi orang yang bersuara lantang menentang Islam.
Fenomena ini yang terjadi pada
seorang ekspatriat asal Amerika Serikat bernama Antony Todd Foster. Hidayah
Allah menjemput fitrah jiwanya tepat Jumat (12/4). Foster sedang berada di
Balikpapan ketika bertemu dengan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis
Matta.
Usai menunaikan shalat dan menjadi
khatib di Masjid Istiqomah, Balikpapan, Anis diminta kesediaannya oleh pengurus
masjid untuk memandu proses Islamisasi Foster. Proses mualaf Foster disaksikan
ratusan jamaah di masjid raya tersebut.
Perlahan-lahan mantan wakil ketua
DPR tersebut membimbing Foster untuk mengucap dua kalimat syahadat.
Terbata-bata, Foster berupaya mengucap kalimat itu dengan baik. Begitu selesai
mengucap kalimat syahadat, takbir dari ratusan jamaah yang menjadi saksi
bergema.
Tak hanya membimbing proses
keislaman Foster, Anis juga menghadiahi nama baru untuk Foster. Yaitu dengan
menambahi kata 'Muhammad' di depan namanya yang terakhir.
Dalam bahasa Inggris, Anis lalu
menyampaikan sejumlah pesan dan nasehat kepada Foster tentang kewajiban dan hak
yang baru bagi seorang Muslim mualaf.