Masih ingat kisah bocah yang dipaksa
memberikan contekan untuk teman-temannya sewaktu Ujian Nasional dua tahun lalu?
Kisahnya kemudian dibuat video dokumenter berjudul 'Temani Aku Bunda'.
Adalah Muhammad Abrary Pulungan,
salah satu murid SDN 06 Petang Pesanggrahan Jakarta yang dipaksa memberikan
jawaban waktu UN, oleh guru di sekolahnya. Bocah yang akrab disapa Abrar
ini, tak kuasa menahan tangis dan kecewa karena telah menandatangi 'kesepakatan
tolol' begitu sebutannya untuk peristiwa tersebut.
Dalam video yang diputar di XXI
Epicentrum, diceritakan Abrar, kesepakatan merupakan perjanjian di atas kertas.
Selain perjanjian untuk memberi contekan massal, Abrar juga harus
berjanji tak memberitahukan kesepakatan ini ke siapa pun, termasuk
orangtua.
Geram dan kecewa, sang ibu, Irma
Winda Lubis segera mendatangi sekolah anaknya di hari kedua UN. Ia membawa
kamera kemudian merekam semua aktivitas selama ujian. Bahkan, ia juga merekam
hasil pembicaraan dengan kepala sekolah dan seorang guru yang telah membuat
kesepakatan tersebut.
Winda meminta kepala sekolah terkait
meminta maaf di depan publik agar kasus kecurangan tak terjadi lagi. Sayang,
gayung tak bersambut. Usaha Winda, tak berhasil. Meski dirinya telah menyatroni
satu persatu instansi pemerintahan.
Video ini juga diharapkan menjadi
pelajaran dan menyadari akan potret buram norma kearifan dan kejujuran,
khususnya di Jakarta. Tak hanya itu, video yang disutradarai oleh Tedika Puri
Amanda dan Irma Winda Lubis juga sarat akan makna. Mengajarkan bahwa kejujuran
butuh keberanian luar biasa dengan mental baja.
Secara keseluruhan, video berdurasi
77 menit ini sengaja ditampilkan di XXI, namun bukan untuk umum. Rencananya
memang akan roadshow ke beberapa bioskop di Indonesia, seperti Surabaya dan
Medan. (umi)