“Anda
bisa memiliki teknologi terbaik di dunia. Namun apabila Anda tidak mempunyai
komunitas yang menggunakannya dan senang dengannya, maka Anda tidak mempunyai
tujuan.” – Chris Hughes, Pendiri Facebook.
Facebook adalah salah satu
perusahaan teknologi terbesar di dunia, digunakan oleh milliaran orang dan
mempengaruhi hidup banyak penggunanya. Di satu sisi, Barrack Obama adalah
presiden Amerika Serikat yang sangat dihormati oleh semua orang di dunia. Apakah
kesamaan rahasia kesuksesan dari Facebook yang merupakan korporasi dan Barrack
Obama yang merupakan pemimpin dunia? Chris Hughes jawabannya. Chris, yang masih
berusia 21 Tahun ketika pertama kali mendirikan Facebook bersama Mark
Zuckerberg, juga merupakan orang di balik kesuksesan Barrack Obama merebut hati
masyarakat Amerika.
Chris Membangun Facebook Tanpa Bisa
Coding
Anda tidak salah baca, bahagialah
semua orang yang ingin memulai bisnis teknologi tanpa mempunyai kemampuan
teknisnya. Diantara pendiri Facebook seperti Mark Zuckerberg, Dustin Moskovitz,
dan Eduardo Saverin, Chris Hughes adalah satu-satunya yang tidak mempunyai
kemampuan teknis coding dan bahkan memang tidak ingin mempelajarinya. Namun,
bahkan Mark Zuckerberg yang tergila-gila terhadap kemampuan teknis seseorang
masih tetap respek terhadap Chris. Tanpa Chris Hughes, Facebook tidak akan
tumbuh seperti sekarang. Tambahan, Chris Hughes bersama Eduardo Saverin adalah
pendiri Facebook yang tetap lulus kuliah di Harvard (hanya Mark Zuckerberg dan
Dustin Moskovitz yang drop-out).
Dengan latar belakang pendidikan
sejarah, literatur Prancis, dan seni, Chris adalah orang yang paling tahu apa
yang diinginkan oleh pengguna Facebook. Chris Hughes mengarahkan Facebook ke
pasar yang tepat, dan di awal mula Facebook, dia juga yang memahami bahwa
“komunitas” adalah sesuatu yang akan membesarkan Facebook. Dia membentuk
komunitas Facebook di berbagai kampus lain selain Harvard, dan setelah lulus
dari Harvard, membentuk komunitas di seluruh Amerika. Ketika Chris Hughes sudah
full-time di Facebook, dia menciptakan berbagai fitur berbau komunitas yang
menjadi sangat populer di Facebook. Chris Hughes adalah alasan kenapa Facebook
bisa diterima oleh masyarakat di seluruh dunia, tidak terkena batasan budaya
setempat.
Meskipun saat ini Chris sudah tidak
full-time lagi di Facebook, dia masih membantu perusahaan dalam menjaga visi
serta juru bicara dalam kesempatan tertentu.
Chris Hughes Sahabat Barrack Obama
Bagaimana bisa Chris Hughes, seorang
anak muda yang juga petinggi perusahaan teknologi berpengaruh bisa kenal dan
menjadi sahabat seorang pemimpin dunia seperti Barrack Obama? Banyak pihak yang
berpendapat kemenangan dari Barrack Obama berasal dari dukungan online yang
luar biasa. Tidak hanya online, dukungan tersebut menciptakan
komunitas-komunitas lokal yang semakin memperbesar pengaruh Obama. Semua
dukungan online Obama berasal dari website my.barrackobama.com yang sangat intuitif,
menyenangkan, dan memberdayakan komunitas. Chris Hughes adalah pencipta website
tersebut.
Melalui campaign yang dia ciptakan,
Chris Hughes mampu menarik 2 juta orang mendukung Barrack Obama, dengan 200
ribu acara kopi darat, 35 ribu grup, 400 ribu postingan blog, dan mengumpulkan
lebih dari 30 Juta Dollar dari 70 ribu halaman pengumpulan uang yang
diprakarsai oleh anggota komunitas tersebut. Semua dukungan ini begitu viral
yang akhirnya berhasil mengantarkan Barrack Obama menjadi presiden kulit hitam
pertama Amerika.
Saat Ini Bersenang-Senang Dengan The
New Republic
Ketika Facebook sukses besar, Chris
Hughes juga menjadi salah satu jutawan di usianya yang masih sangat muda. Lalu,
Chris malah mengambil sebuah keputusan yang cukup kontroversial. Dia
menyelamatkan sebuah majalah tradisional yang menjadi bacaannya sejak kecil,
The New Republic. Sebelum dibeli oleh Chris Hughes, The New Republic yang sudah
terbit sejak tahun 1914 hampir bangkrut dan tutup. Chris akan mengubah arah The
New Republic dari publikasi liberal menjadi lebih ke reportase.
Ditanyai oleh Financial Times
tentang keputusannya meninggalkan Facebook dan membeli The New Republic, Chris
Hughes menjawab, “Pekerjaan di The New Republic seperti rumah bagi Saya.
Menyentuh semua kesukaan Saya – politik, teknologi, jurnalistik. Ini sangat
menantang dan bayangkan apa yang terjadi 5-10 tahun kedepan, akan ada teknologi
baru dan cara baru untuk membaca.”