Seorang jurnalis Mesir, Muhammad
Jamal Arafah, menulis sebuah artikel di situs rassd.com, tentang beberapa hal yang
sangat aneh, hanya terjadi di Mesir dan tidak terjadi di manapun di tempat
lain.
-
Polisi dan militer membunuhi demonstran di Jalan Muhammad Mahmud. Lucunya,
polisi dan militer juga yang memperingati gugurnya para korban itu dan menyebut
mereka sebagai pahlawan.
-
Para demonstran yang benci Islam dan Ikhwanul Muslimin mengatakan bahwa Ikhwan
diam saja ketika puluhan dari mereka menjadi korban pembantaian di Muhammad
Mahmud. Lucunya, mereka juga yang diam seribu bahasa ketika ribuan Ikhwanul
Muslimin dibantai di Rabiah, bahkan ada 7 peristiwa pembantaian yang dialami
Ikhwan.
-
Pemerintah tidak menyebutkan jumlah dan nama-nama orang yang menjadi korban
pembantaian di Rabiah dan lainnya. Lucunya, pemerintah mengumumkan jumlah dan
nama-nama polisi yang meninggal, padahal sangat mungkin polisi itu juga mereka
yang membunuhnya karena membangkang perintah membantai.
-
Pemerintah mengumumkan jumlah korban meninggal dalam Revolusi Januari 2011 (900
orang), di masa Dewan Militer (215 orang), dan di masa Presiden Mursi (154
orang). Lucunya, sampai sekarang tidak diumumkan jumlah korban di Rabiah yang
diperkirakan mencapai ribuan orang.
-
Wartawan aliran kiri yang menjadi korban meninggal dalam peliputan demonstrasi
boleh dipasang gambarnya di jalanan. Lucunya, wartawan dari kalangan aktivis
Islam tidak boleh. Orang yang melakukannya diancam penjara.
-
Departemen pendidikan memberikan penghargaan kepada seorang siswa hanya karena
dia mempunyai kreasi simbol dengan angkat 3. Lucunya, ketika ada puluhan bahkan
ratusan siswa yang menunjukkan simbol 4 (R4BIA), mereka harus ditahan
berhari-hari bersama kriminalis di penjara. Alasannya mereka sudah berpolitik.
Apakah menunjukkan simbol 3 bukan berpolitik?
-
Kementerian pemuda dan olah raga memberikan hadiah dan penghormatan kepada
pemain-pemain biasa, bahkan berbuat curang (seperti pemain angkat besi).
Lucunya, kementerian yang sama juga yang menjatuhkan hukuman kepara para pemain
olah raga yang mengharumkan Mesir dengan menyumbangkan medali emas (kung fu,
sepak bola, dan lainnya)
-
Pemerintah menangkapi para profesor dan ahli dalam kedokteran, teknologi,
wartawan, dan lainnya. Lucunya, pemerintah malah mengundang dan menghormati
para artis dalam acara-acara mereka. Menyertakan banyak artis porno untuk
mengamandemen konstitusi.
-
Polisi membebaskan seorang artis yang tertangkap sedang mabuk berat di jalanan
padahal sudah masuk waktu “jam malam” hanya karena dia bersama laki-laki hidung
belang berasal dari negara yang mendukung kudeta. Lucunya, polisi akan langsung
menangkapi dokter, ulama, dan lainnya yang ada di jalanan di “jam malam” saat
mereka menuntut keadilan.
-
Pengadilan membebaskan mantan Husni Mubarak dan kroninya yang terlibat dalam
pembunuhan demonstran dan kerusakanan ekonomi Mesir. Lucunya, pengadilan yang
sama menjatuhkan vonis penjara 17 tahun kepada beberapa mahasiswa yang
berdemonstrasi di depan kantor Syeikhul Azhar.
-
Minoritas Kristen Koptik menuntut diberi kuota 15% kursi legislatif dan
ekskutif. Lucunya, para kader partai Islam yang memenangkan 70% suara dalam
pemilu kini harus meringkuk di penjara.
-
Presiden, menteri, dan anggota parlemen yang dipilih oleh rakyat dalam pemilu
harus mendekam di penjara, sedangkan politikus dari partai kacangan
duduk di kursi kekuasaan. (msa/dakwatuna/rassd)