Sabtu, 30 November 2013

Siswa Kelas 5 SD Ciptakan Ponsel Penyiram Tanaman


Aurumita (kiri) dan Fatima (kanan), menjelaskan cara kerja penemuan mereka, Autopot, kepada para pengunjung di LIPI.

“Saya jelaskan ya cara kerjanya bu,” ujar Fatima dengan suara nyaris tak terdengar ketika saya bertanya, apa penemuannya bersama Aurumita. Keduanya adalah peserta kompetisi termuda dalam kompetisi NYIA. Kedua gadis mungil yang berasal dari kelas 5 SD Muhammadiyah Manyar Gresik ini harus bersaing dengan para siswa SMA dalam ajang inovasi ini.


Alat ciptaan mereka yang diberi nama Autopot memanfaatkan barang bekas untuk menyiram tanaman dengan menerapkan perubahan energi kimia menjadi energi listrik dan gerak. Para juri pun terpikat menjadikan mereka sebagai finalis dari 29 karya NYIA yang dipamerkan di LIPI pertengahan November silam.

Dengan alat ini, pengguna bisa tetap menyiram bunga kapan saja, bahkan saat jauh dari rumah, hanya melalui dering ponsel. Kedua gadis kecil ini pun menyambungkan kabel-kabel dan meminta tolong guru mereka, untuk menelepon ponsel yang tersambung ke rangkaian dinamo mereka.

Deringan telepon akan membuat dinamo bergerak yang mengakibatkan baling-baling berputar mengisap air dan mengucurkannya melalui sedotan. Ketika ibu guru mematikan sambungan ponselnya, air tak lagi mengucur dari sana.

Saat kedua siswa itu kembali sibuk menjelaskan cara kerja alat mereka kepada para pengunjung, saya bertanya kepada Umi Syarifah, ibu guru pendamping mereka, bagaimana anak seusia mereka bisa menciptakan alat terkait dinamo dan cara kerjanya.

Menurut Umi, ada kegiatan ekstrakurikuler robotik dan Ilmu Pengetahuan Alam di sekolah mereka, memungkinkan para siswa untuk mengembangkan hal-hal semacam ini. Dari mana ide penciptaan ini berasal? Dengan senyum manis mereka berkata, dari pengalaman pribadi mereka di rumah.

(Titania Febrianti)