Selasa, 26 Juli 2011

Kecerdasan Intelektual Bukan Penentu Kesuksesan Anak

KEBANYAKAN orang yang berhasil membangun usaha, bukanlah para juara di sekolah, tetapi mereka yang banyak bergaul dan menjalin relasi, menambah jaringan dengan cara bersosialisasi. Kepandaian bergaul tersebut membutuhkan
kemampuan EQ (Emotional Quotient) karena mempengaruhi sebesar 80 persen dari kesuksesan seseorang dibandingkan intelektual quotient (IQ).

Hal tersebut disampaikan oleh Adelina Anastasia Konselor Keluarga dan Coacher Kepribadian dalam seminar "Multiple Intelelligences" (Kenali, temukan, dan kembangkan 10 bakat sesuai dengan pola belajar anak") bertempat di Gedung Dharma Wanita Jawa Tengah, Minggu (24/7)

Adelina juga menambahkan, dalam multiple intelligences dalam proses belajar mengajar anak terdapat sepuluh kecerdasan manusia yaitu Kecerdasan linguistik, logis-matematis, visual-spasial, kinestetik-jasmani, musikal, interpersonal, intrapersonal, naturalis, eksistensial dan finansial. Masing-masing memiliki ciri dan kemampuan berbeda-beda seperti anak yang memiliki kecerdasan linguistik, akan memiliki kemampuan untuk mengolah dan menggunakan bahasa dan tutur secara efektif, sedangkan logis-matematis yakni pandai membuat klasifikasi atau kategori dan berpikir logis dan runtut.

"Hal itu penting diketahui oleh para orang tua dan guru sehingga mampu mendampingi dan mengembangkan semua potensi yang dimiliki anak," katanya.

Pemilik Whizkids, Qorinta Sinta M Hum mengatakan, diharapkan kegiatan ini bisa mengenali dan menumbuhkan bakat anak dengan peran dari orangtua dan gurunya di sekolah. Sehingga manfaat yang diperoleh anak semakin percaya diri, meningkatkan harga diri dan mempu menerima dan mengembangkan diri sendiri. "Seminar ini diselenggarakan oleh WhizKids bekerjasama dengan Mitra Peduli Centre Semarang yang iikuti sekitar 60 peserta. Acara serupa akan diadakan secara rutin setiap tiga bulan sekali, bertujuan untuk membantu menemukan bakat dan potensi anak-anak sejak dini," katanya.

sumber  http://suaramerdeka.com