Tuhan
Pagi ini kami ingin sekolah
Kami rindu pada madrasah kami yang indah
Kami rindu pada cerita Lubna dan Antarah
Tentu juga Sirah Rasulillah
Pagi ini kami ingin sekolah
Kami rindu pada madrasah kami yang indah
Kami rindu pada cerita Lubna dan Antarah
Tentu juga Sirah Rasulillah
Pagi ini
kami ingin secuil roti
Kami ingin sepotong keju
Setetes susu
Dan sebutir Tin dan Zaitun
Kami ingin sepotong keju
Setetes susu
Dan sebutir Tin dan Zaitun
Pagi ini
kami ingin belaian cinta
Ayah kami tercinta
Paman kami tercinta
Kakek kami tercinta
Ayah kami tercinta
Paman kami tercinta
Kakek kami tercinta
Pagi ini
kami ingin matahari
Yang cerah menyinari gaza
Dan mengusir segala kecemasan jiwa
Yang cerah menyinari gaza
Dan mengusir segala kecemasan jiwa
O Tuhan,
apakah mereka akan merampas juga
Matahari kami, atau menutup Gaza
Tanpa matahari
Sehingga tak ada lagi pagi bagi kami
Matahari kami, atau menutup Gaza
Tanpa matahari
Sehingga tak ada lagi pagi bagi kami
Tuhan
Biarlah mereka mengucilkan kami dari dunia
Asal setiap pagi
Kau masih tersenyum pada kami
Dunia tidak penting lagi bagi kami
Biarlah mereka mengucilkan kami dari dunia
Asal setiap pagi
Kau masih tersenyum pada kami
Dunia tidak penting lagi bagi kami
Tuhan
Kami tidak pernah mengemis kemerdekaan pada siapapun
Karena kami telah memiliki kemerdekaan itu
Setiap kami menyebut nama-Mu
Dan setiap kami rukuk dan sujud kepada-Mu
Kami tidak pernah mengemis kemerdekaan pada siapapun
Karena kami telah memiliki kemerdekaan itu
Setiap kami menyebut nama-Mu
Dan setiap kami rukuk dan sujud kepada-Mu
Tuhan ini
pagi ini kami tetap tersenyum kepada-Mu
Maka tersenyumlah kepada kami.
Maka tersenyumlah kepada kami.
Oleh: Habiburrahman El Shiraz
(Puisi ini
pernah dibacakan dalam Konferensi Internasional Pengajar Bahasa Arab Dunia
Islam, di Universitas Al Azhar Indonesia, Juli 2010. Dibacakan kembali pada
acara Asia-Pacific Community Conference for Palestine di Jakarta, 29 Juni 2011)