Menarik seluruh batu kapur berukuran
blok besar untuk membangun monumen yang sangat besar seperti piramida
membutuhkan trik, khususnya pada 4000 tahun yang lalu.
Sebuah tim fisikawan menemukan sebuah trik orang
Mesir kuno yang mungkin telah digunakan untuk memindahkan batu-batu pada
pengeret sepanjang area pasir, yaitu: air.
Tim fisikawan dari FOM Foundation dan University
of Amsterdam mempelajari, ketika memindahkan pengeret, orang-orang
Mesir kemungkinan membasahi pasir di depan mereka untuk membuatnya lembab, dan
akibatnya mengeras. Berdasarkan penelitian mereka, basah dan pasir yang
mengeras membagi dua kekuatan yang dibutuhkan untuk menarik batu-batu yang
berat dan patung dibandingkan pasir yang kering.
Masalahnya adalah (salah satu dari
Anda mungkin pernah mengalami sebelumnya): jika Anda menarik sesuatu melalui
pasir, pasir mulai menumpuk di depan obyek apapun (dalam kasus Mesir, pengeret
batu dan patung yang beratnya berton-ton) yang sedang Anda tarik.
Untuk mengatasi hal tersebut
sepertinya sederhana: menuangkan air di atas pasir, tapi jumlah air harus tepat
dan dikendalikan agar dapat bekerja. Dalam studi tersebut, tim
fisikawan menjelaskan bahwa menambahkan air ke pasir akan membentuk
“jembatan-jembatan” antara butiran pasir yang menfasilitasi pergeseran. Tapi
menambahkan terlalu banyak air akan membuat “jembatan-jembatan menyatu”,
mengurangi kemudahan geser dan meningkatkan gesekan.
Ternyata, triknya sudah ada di
hadapan kita selama ini. Di makam Djehutihotep di tenggara Mesir, sebuah lukisan dinding yang menggambarkan pergerakan
patung menunjukkan orang berdiri di depan pengeret menuangkan air di atas
pasir.
Tim tersebut menerbitkan hasil studi
mereka pada Physical Review Letters tanggal 29 April 2014. (Mashable / Alex
Magdaleno / dakwatuna / hdn)